Padang, (Antara Sumbar) - Kepala Perpustakaan Universitas Andalas (Unand) mengharapkan perolehan dari biaya penerimaan mahasiswa melalui jalur mandiri sebagian dialokasikan untuk menambah buku koleksi dan pelatihan pustakawan.
"Saya mengharapkan pimpinan menyisihkan biaya masuk mahasiswa jalur mandiri untuk pembelian buku dan pelatihan pustakawan," kata Kepala Perpustakaan Unand, Yasir, Sabtu.
Ia mengatakan biasanya setiap tahun dianggarkan pengadaan buku teks dan pelatihan pustakawan sebesar Rp500 juta sedangkan e-jurnal dan e-book sebesar Rp3,5 Miliar, namun pada tahun-tahun sebelumnya jumlah mahasiswa Unand juga tidak bertambah.
Hingga 2015 koleksi berbentuk cetakan perpustakaan tersebut mencapai 15.1977 eksemplar sedangkan koleksi elektronik perpustakaan tersebut 6.565 keping.
"Pada saat masa perkuliahan rata-rata pengunjung perpustakaan tersebut 800 sampai 1.000 orang per hari yang didominasi oleh dosen dan mahasiswa Unand, sedangkan selebihnya pengunjung dari luar perguruan tinggi tersebut.
Jika sekarang penerimaan mahasiswa juga melalui jalur mandiri maka jumlah mahasiswa juga bertambah sehingga keperluan terhadap buku juga meningkat oleh karena itu juga diperlukan penambahan anggaran .
Yasir mengatakan penambahan anggaran tersebut nantinya akan dimanfaatkan untuk penambahan koleksi buku, pustakawan, dan pelatihan pustakawan, sehingga perpustakaan tersebut dapat mempertahankan kualitas serta akreditasi A yang selama ini dipertahankan.
"Selama ini pelatihan wartawan yang disetujui rektor pertahunnya hanya dua orang, namun kami berharap jumlah pustakawan untuk mengikuti pelatihan ditambah," ujarnya.
Ia menyampaikan tata cara permohonan anggaran untuk pembelian buku yaitu pertama fakultas diminta untuk menyampaikan buku-buku yang dibutuhkan kepada perpustakaan Unand.
Yasir menambahkan setelah itu Perpustakaan Unand akan menyampaikannya ke wakil rektor dua lalu dilanjutkan kepada unit pelayanan untuk membeli buku.
"Buku yang diusulkan dari fakultas tersebut dapat memenuhi kebutuhan referensi mahasiswa guna menambah pengetahuan serta untuk menyelesaikan tugas dari dosen, katanya.
Ia juga mengimbau mahasiswa Unand untuk memanfaatkan perpustakaan lebih maksimal lagi karena berguna untuk mahasiswa itu sendiri dan fasilitas yang disediakan kampus tersebut tidak percuma.
Salah seorang mahasiswa Fakultas Pertanian Unand, Helmi Rahma Rahim (23), mengatakan penambahan anggaran untuk pembelian buku serta e-jurnal dan e-book merupakan hal bagus karena dapat membantu mahasiswa.
"Semenjak adanya e-jurnal dan e-book yang disediakan oleh perpustakaan penyelesaian tugas menjadi lebih mudah karena permasalahannya selama ini hanya cara mendapatkannya," katanya saat dihubungi, Jumat. (*)
Berita Terkait
Persatuan Insinyur: Prioritas sektor industri kunci jadi negara maju
Rabu, 24 April 2024 15:34 Wib
Rp416,84 juta, Unand terima pendanaan PKM dari Kemendikbudristek
Rabu, 24 April 2024 15:30 Wib
Unand terima pendanaan PKM dari Kemendikbudristek Rp416,84 juta
Rabu, 24 April 2024 10:18 Wib
BPJS Kesehatan Padang - Unand sosialisasikan JKN pada pasien di RS Unand
Rabu, 24 April 2024 8:22 Wib
Gubernur: Alumnus Fakultas Pertanian Unand kontribusi bangun pertanian
Rabu, 24 April 2024 5:31 Wib
Kemendikbudristek paparkan syarat perguruan tinggi yang diakui dunia
Selasa, 16 April 2024 19:25 Wib
Rektor Unand sebut "spinout" jadi tantangan hilirisasi riset
Selasa, 16 April 2024 18:31 Wib
Unand datangkan 35 profesor dari berbagai kampus terkemuka dunia
Selasa, 16 April 2024 15:06 Wib