Sejumlah Warga Mukomuko Sakit Mata Usai Saksikan GMT

id Gerhana Matahari Total, Muko Muko

Sejumlah Warga Mukomuko Sakit Mata Usai Saksikan GMT

Fenomena alam Gerhana Matahari. (FOTO ANTARA/Fikri Yusuf)

Mukomuko, (AntaraSumbar) - Sejumlah warga di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mengeluhkan sakit mata usai menyaksikan gerhana matahari total (GMT) di daerah itu pada Rabu pagi.

"Mata sebelah kiri saya kabur karena melihat gerhana matahari," kata warga satuan pemukiman (SP) VII Kecamatan XIV Koto, Nurmalasari di Mukomuko, Rabu.

Ratusan warga di daerah itu menonton GMT di dalam dan halaman belakang kantor bupati setempat.

Nurmalasari mengalami sakit mata karena tidak memakai kaca mata saat menonton gerhana matahari dari lantai satu gedung kantor bupati setempat.

Ia mengatakan, tidak mendapat pembagian kacamata dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

"Saya tadi shalat kusuf di Masjid. Sampai di sini (kantor bupati) kaca mata sudah habis dibagikan," ujarnya.

Kepala BMKG Provinsi Sumatera Barat Rahmat Triyono menyatakan tidak mengizinkan warga menonton gerhana matahari tanpa menggunakan kacamata khusus melihat gerhana matahari.

Ia mengatakan, warga diperbolehkan tidak menggunakan kaca mata saat gerhana matahari total.

Ia menyatakan sinar matahari di Kabupaten Mukomuko 100 persen tertutup bulan sehingga membuat sebagian besar wilayah itu menjadi gelap total.

"Wilayah Mukomuko menjadi gelap selama 1 menit 43 detik karena 100 sinar matahari di daerah ini tertutup bulan," ujarnya.

Ia mengatakan, pada awal mula gerhana matahari total cuaca di Mukomuko sedikit mendung di arah timur yang menjadi target pengamatan GMT.

Walaupun sedikit mendung diraha timur Mukomuko, tetapi tetap bisa menikmati proses GMT di daerah yang berjarak sejauh 275 kilometer sebelah utara Kota Bengkulu. (*)