Kepulauan Mentawai Bentuk 10 Desa Wisata

id Desa Wisata, Kepulauan Mentawai

Kepulauan Mentawai Bentuk 10 Desa Wisata

ILustrasi. Pakilia Upacara Perkawinan di Kepulauan Mentawai

Mentawai, (AntaraSumbar) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Mentawai akan membentuk 10 desa wisata sebagai salah satu upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

"Kami menargetkan pada 2016 sampai 2017 sudah ada 10 desa wisata yang terbentuk dan tersebar diseluruh Kepulauan Mentawai," kata Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Mentawai, Desti Seminora di Tuapejat, Selasa.

Ia menjelaskan, membentuk desa wisata di daerah tersebut merupakan upaya pemerintah untuk melibatkan masyarakat untuk mendukung pertumbuhan dan tingkat kunjungan wisatawan ke Mentawai.

Selain itu, desa wisata nantinya akan memberikan dampak positif terhadap peningkatan ekonomi masyarakat setempat dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya alam masing-masing desa tersebut.

"Keterlibatan masyarakat dalam desa wisata tentunya nanti akan mempengaruhi tatanan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru yang berhubungan dengan wisata," ujarnya.

Ia menambahkan, saat ini pihaknya sudah menurunkan tim yang akan melakukan pendampingan terhadap masyarakat dan memberikan pemahaman tentang desa wisata yang akan dibentuk tersebut.

Dari kajian dan survei yang dilakukan tim tersebut, masyarakat Mentawai sangat antusias ikut terlibat dalam pembentukan desa wisata itu.

"Sekarang sudah ada 20 orang penggerak desa wisata di Pulau Sipora, hal ini membuktikan minat masyarakat terhadap desa wisata tersebut," katanya.

Ia menyebutkan, pengembangan desa wisata di Mentawai nantinya akan berdasarkan potensi, baik itu budaya dan wisata bahari yang berbasis masyarakat.

Ia menambahkan, dalam hal pembentukkan desa wisata, masyarakat harus diberikan pemahaman, baik itu menyangkut sanitasi, penginapan, bahasa dan tata cara pengelolaan.

Ia menjelaskan, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan pusat terkait program-program penguatan dan pendampingan yang bisa dilakukan untuk desa wisata. (*)