60 Persen Puskesmas Belum Miliki Dokter Gigi

id Belum Miliki Dokter Gigi

Padang, (Antara) - Menteri Kesehatan (Menkes) RI Nila Djuwita F Moeloek mengatakan sekitar 55 hingga 60 persen puskesmas di Indonesia belum memiliki dokter gigi.

"Persentase ini diperoleh dari total 9.764 puskesmas di Indonesia," kata dia saat berkunjung ke Kota Padang, Sumatera Barat, Senin.

Dia mengatakan hal tersebut juga disebabkan karena lulusan dokter gigi lebih sedikit dibanding lulusan dokter umum setiap tahunnya di Indonesia.

Selain itu, kekurangan di puskesmas-puskesmas termasuk di daerah tertinggal juga terjadi karena setiap dokter bebas memilih lokasi mereka akan praktik dan bekerja karena berada di era demokrasi.

Menurutnya, jumlah dokter secara umum sebenarnya relatif cukup yakni mencapai sekitar 8.000 lulusan per tahun, namun menemukan yang loyal dan mau dikirim ke daerah tertinggal tidak banyak.

"Kami terus mengupayakan dan mendorong mereka untuk loyal pada bangsa, setidaknya dilatih dulu satu hingga dua tahun bekerja di daerah tertinggal," katanya.

Dirjen Kesmas Kementerian Kesehatan, Anung Sugihantono mengatakan terdapat beberapa alternatif untuk pengisian tenaga kesehatan di daerah-daerah Indonesia.

Menurutnya, setidaknya ada tiga cara yakni melalui nusantara sehat dengan Kemenkes mengumumkan setiap orang bebas ikut serta, melalui PTT pusat dan PTT daerah. Ketiga cara itu akan disinergikan untuk pertimbangan pengangkatan CPNS atau disekolahkan kembali.

"Untuk PTT pusat tahun 2015, kami sudah mengangkat 649 tenaga kesehatan, baik itu dokter umum atau dokter gigi," ujarnya.

Untuk PTT daerah dilakukan beberapa provinsi sesuai dengan kemampuan dan kepentingan daerah dan sudah berhasil dilaksanakan di Kalimantan Selatan, Bali dan Kepulauan Riau.

Sementara Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit berharap sektor kesehatan dapat membantu mengeluarkan tiga kabupaten di provinsi itu yakni Mentawai, Solok Selatan dan Pasaman Barat untuk keluar dari daerah tertinggal.

"Terdapat enam kriteria dan 27 sub indikator yang menyebabkan suatu daerah tertinggal termasuk terkait gizi, air bersih dan angka kematian anak serta ibu," katanya.

Ia berharap ketiga daerah tertinggal Sumbar dapat terus berbenah melalui evaluasi-evaluasi yang diberikan oleh Dinkes setempat. (*)