Maladewa: Eksploitasi Samudra Rusak Negara Pulau

id Eksploitasi, Samudera

PBB, New York, (AntaraSumbar) - Eksploitasi terlarang atas samudra merusak perdamaian dan keamanan negara pulau kecil, kata Menteri Luar Negeri Dunya Maumoon dari Maladewa di Markas Besar PBB, New York.

"Eksploitasi gelap sumber daya alam, perompakan hasil laut dan kegiatan jahat lain mengancam dan merusak perdamaian serta keamanan negara kami," kata Dunya Maumoon dalam debat tingkat-tinggi tahunan Sidang Majelis Umum PBB, pada Sabtu (3/10).

"Samudra terkait erat dengan hidup dan kehidupan kita," katanya menambahkan, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad siang.

"Samudra dan kekayaannya adalah pengendali ekonomi kita, semua itu adalah sumber makanan kita, dan tulang punggung tradisi serta warisan kita."

Maumoon mengatakan untuk alasan itu negaranya telah melakukan tindakan khusus guna melindungi lingkungan hidup samudra mereka, termasuk perburuan gelap kura-kura terlarang pada awal 1980-an dan mengumumkan seluruh Maladewa adalah habita ikan hiu.

Di dalam pidatonya wanita menteri tersebut juga menekankan bahaya akibat kenaikan permukaan air laut gara-gara perubahan iklim terhadap negara-pulau berkembang, termasuk Maladewa.

Ia menyeru semua negara anggota PBB agar mempertimbangkan kembali perubahan iklim sebagai ancaman keamanan.

"Buat kami di Maladewa, perubahan iklim adalah ancaman keamanan," katanya. "Perubahan iklim merusak ekonomi kami, melucuti hak kami atas daratan, dan cara kami hidup. Itu adalah ancaman terhadap keberadaan negara kami." (Xinhua-OANA)