Panglima TNI: Indonesia Belum Butuh Kapal Induk

id Panglima TNI: Indonesia Belum Butuh Kapal Induk

Jakarta, (Antara) - Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengatakan bahwa TNI belum membutuhkan kapal induk untuk memperkuat alat utama sistem persenjataannya (Alutsista). "Kapal induk tak sesuai dengan doktrin TNI," kata Panglima TNI usai membuka latihan gabungan tiga matra TNI di Taxy Way Echo Skuadron Udara 17 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin. Menurut dia, kebutuhan kapal mengangkut pesawat tempur belum begitu perlu karena TNI bisa memanfaatkan ribuan pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke untuk sekadar menyimpan, menyiagakan dan mendaratkan pesawat-pesawat milik TNI AU. Pulau-pulau kecil Indonesia bisa digunakan seperti pangkalan kapal induk. Di tempat yang sama, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Marsetio membenarkan doktrin yang dianut TNI AL saat ini adalah "Green Water Navy" atau tentara yang tak keluar dari perairan teritori Indonesia. "Hanya negara penganut Blue Water Navy (atau negara besar yang berlayar hingga perairan internasional) yang butuh kapal induk," ucap Marsetio. Negara penganut "Blue Water Navy", dia melanjutkan, cenderung negara agresor yang bisa mengancam kedaulatan negara lain. Sementara Indonesia adalah negara cinta damai yang lebih mementingkan kedaulatan wilayahnya. TNI Angkatan Laut sedang menunggu kehadiran tiga unit kapal perang baru jenis "multy role light fregat" buatan Inggris. Ketiga kapal perang tersebut bakal dinamai KRI Bung Tomo, KRI John Lee, dan KRI Usman Harun. Ketiga kapal tersebut bakal dipasang sejumlah senjata rudal, roket dan radar jenis baru. (*/sun)