Rapat KOI-KONI Tanpa Dihadiri Tono Suratman

id Rapat KOI-KONI Tanpa Dihadiri Tono Suratman

Jakarta, (Antara) - Rapat perdana dua lembaga olahraga Indonesia yang sebelumnya memiliki hubungan kurang harmonis yaitu KOI dan KONI di Kantor KOI FX Senayan Jakarta, Rabu, tanpa dihadiri Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman. "Kebetulan pada rapat kali ini beliau (Tono Suratman) tidak hadir karena ada pertemuan dengan Kedutaan Besar Serbia. Tapi, kami akan melaporkan hasil pertemuan ini," kata Sekjen KONI Pusat Hamidi usai pertemuan yang juga dihadiri oleh pihak pemerintah dalam hal ini Kemenpora. Menurut dia, meski tidak dihadiri ketua umum, beberapa pengurus inti KONI hadir dalam pertemuan yang diprakarsai oleh pihak KOI itu diantaranya adalah Wakil Ketua Umum KONI K. Inugroho. Pihaknya menilai pertemuan berjalan dengan lancar. Pertemuan yang juga dihadiri Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Djoko Pekik Irianto itu membahas beberapa hal termasuk persiapan kejuaraan multi event selama 2014. Selain itu juga dibahas permasalahan yang ada ditubuh pengurus besar cabang olahraga. "Pertemuan ini bagus sekali. Kami akui dulu memang ada sekat di dalam organisasi, overlapping dan hal lainnya. Dengan pertemuan ini diharapkan hal itu tidak terjadi lagi," katanya. Khusus untuk persiapan kejuaraan multi event, kata dia, akan dibentuk tim kecil yang anggotanya berasal dari perwakilan KONI dan KOI. Tim ini nantinya akan mempersiapkan kontingen Indonesia mulai tahap seleksi hingga pemberangkatan atlet ke kejuaraan multi event yang sudah terprogram. Selama 2014, sedikitnya ada lima kejuaraan multi event yang akan diikuti oleh atlet-atlet terbaik Indonesia yaitu Asian Games di Incheon Korea, Asian Beach Games di Thailand, Youth Olympic, ASEAN School Games serta Asian Paragames. "Tim nanti anggotanya seimbang. Jika KONI lima orang maka KOI juga lima orang. Yang jelas tim kecil mulai efektif hari ini.Yang jelas tim kecil itu akan berada di bawah Ketua Umum masing-masing, dan fungsinya mulai aktif sejak dibentuk. Mereka akan membahas multievent, semua teknis multievent, kebijakan UU, dan lain hal sebagainya" kata Hamidi menambahkan. Sementara itu Ketua KOI Rita Subowo mengatakan tujuan diadakanya pertemuan ini salah satunya untuk menyamakan visi antara KOI dan KONI. Apalagi pada tahun 2014 banyak kejuaraan multi event yang harus dihadapi. Untuk itu pihaknya berharap semuanya bisa fokus pada atlet. "Kami yang berinisiatif untuk mengundang KONI pertemuan ini. Kami ingin kedua lembaga olahraga di Indonesia ini akur. Untuk perlu dilakukan persamaan visi yang artinya mengesampingkan semua dan mencoba fokus pada atlet." katanya. Selama ini hubungan antara KOI dan KONI kurang harmonis terutama dalam menjalankan wewenangnya. Kondisi ini membuat pemerintah dalam hal ini Kemenpora turun tangan. Masalah terakhir yang muncul terkait dengan penggunaan logo lima ring pada lambang KONI. "Untuk masalah logo lima ring bukan masalah bagi kami. Itu permasalahan antara KONI dengan pihak yang memiliki logo lima ring yaitu IOC," kata mantan Ketua Umum KONI Pusat itu. Rita berharap kedua lembaga olahraga di Indonesia dalam hal ini tim kecil bisa berjalan beriringan dalam melakukan pembinaan, persiapan hingga pemberangkatan atlet ke kejuaraan multi event yang sudah terprogram. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kebingungan terutama dari sisi atlet. (*/jno)