Pekanbaru, (Antara) - Aktivis lingkungan di Provinsi Riau menyatakan kerugian ekologis yang ditimbulkan akibat pembakaran lahan yang diduga dilakukan korporasi asal Malaysia, PT Adei Plantation, mencapai Rp15,7 miliar. "Itu merupakan kerugian ekologis yang dihitung atau dianalisa oleh Dekan Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB), Profesor Bambang Heru Suharjo," kata Made Ali dari Riau Corruption Trial (RCT) kepada Antara di Pekanbaru, Selasa. Kemudian, kata dia, untuk jumlah luasan lahan yang diindikasi telah terbakar dan beralihfungsi milik perusahaan tersebut yakni mencapai 540 hektare. Sebagai aktivis lingkungan, kata dia, pihaknya meminta agar hukuman yang dijatuhkan oleh majelis hakim dapat lebih berat atau dendanya lebih besar dari nilai kerugian ekologis itu. Menurut informasi, beberapa tersangka dari korporasi PT Adei Plantation kini telah menjadi terdakwa dan menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Kabupaten Pelalawan. Polda Riau sejak 2013 telah menetapkan dua warga negara asing sebagai tersangka kasus pembakaran lahan yang melibatkan korporasi, yakni PT Adei Plantation and Industry (AP) di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. PT AP merupakan anak perusahaan besar di bidang kelapa sawit dan produk turunannya, Kuala Lumpur Kehpong Berhad dari Malaysia. Polisi menetapkan tersangka terhadap keduanya karena sebagai pihak yang harus bertanggung jawab terhadap kebakaran lahan di Pelalawan. Motif pembakaran karena pihak perusahaan secara sengaja membiarkan dan membantu pembersihan lahan untuk kebun kelapa sawit dengan cara membakar di lahan warga yang bermitra dengan PT AP. Perusahaan menggandeng warga melalui sistem Kredit Koperasi Primer Anggota (KKPA) untuk membuka kebun sawit. (*/jno)
Berita Terkait
Refleksi PSDA Sumbar: ancaman bencana ekologis dan antisipasinya melalui perhutanan sosial
Rabu, 24 Januari 2024 17:37 Wib
KPK identifikasi bencana ekologis yang terjadi di Danau Maninjau
Selasa, 22 Maret 2022 13:21 Wib
Wahli: ancaman ekologis masih rawan di Sumbar
Kamis, 29 November 2018 17:59 Wib
Bencana Ekologis di Ranah Bundo Kanduang
Selasa, 18 Desember 2012 16:36 Wib
Menteri LH: Banjir di Indonesia Bencana Ekologis
Senin, 20 Januari 2014 13:14 Wib
Walhi Lampung Buka Posko Bencana Ekologis
Minggu, 27 Januari 2013 11:09 Wib
Walhi: Banjir di Bandarlampung Adalah Bencana Ekologis
Minggu, 27 Januari 2013 10:02 Wib
Walhi: Potensi Bencana Ekologis di Sumbar Terbukti
Jumat, 2 November 2012 22:44 Wib