Limapuluh Kota (ANTARA) - Sebanyak 22 wartawan yang bertugas di Kabupaten Limapuluh Kota, mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW) di Hotel Kondang, Tanjungpati, Harau, sejak Jumat (12/12/2025) sampai Sabtu (13/12/2025). UKW yang dibuka Bupati Safni Sikumbang ini adalah UKW pertama kali yang digelar di Luhak Limopuluah (Kabupaten Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh), sejak Dewan Pers mengesahkan Standar Kompetensi Wartawan (SKW) sebagai amanat dari UU 40 Tahun 1999 tentang Pers.
UKW yang digelar dengan melibatkan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) sebagai konstituen Dewan Pers ini, dikemas Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Limapuluh Kota, dalam bentuk Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kompetensi Wartawan. Dalam pelaksanannya, Diskominfo Limapuluh Kota berkolaborasi dengan PWI Sumbar serta PWI Cabang Payakumbuh dan Limapuluh Kota. Sedangkan pesertanya tak hanya anggota PWI. Tapi peserta yang lulus UKW ini, dijamin langsung diterima jadi anggota PWI.
"Untuk menjadi anggota PWI Limapuluh Kota dan Payakumbuh itu tidak mudah. Selain benar-benar menulis dan membuat berita, wartawan harus melalui serangkaian uji kompetensi. Bagi wartawan yang lulus UKW ini, dijamin langsung diterima jadi anggota PWI. Dan dijamin, langsung diajak ikut peringatan Hari Pers Nasional di Banten, Februari 2026. Bagi yang tidak lulus UKW, terpaksa mengulang lagi tahun depan," seloroh Aspon Dedi, Ketua PWI Payakumbuh dan Limapuluh Kota, saat pembukaan UKW ini.
Kepala Diskominfo Limapuluh Kota Ferry Chofa didampingi Kabid Kehumasan Joni Indra menyebutkan, UKW yang dikemas dalam Bimtek Peningkatan Kompetensi Wartawan ini, menghadirkan empat narasumber atau penguji bersertifikat Dewan Pers. Yakni Suherlan dan Yusuf M Said (PWI Jabar), serta Heranof dan Sawir Pribadi (PWI Sumbar). Pelaksanaan Bimtek dan UKW ini, disupervisi langsung oleh Ketua PWI Sumbar Widya Navies, bersama M Khudri, Firdaus Abie, dan Syaiful Husein dari PWI Sumbar.
Sedangkan pembukaan UKW ini, selain dihadiri Bupati Limapuluh Kota Safni Sikumbang, juga hadir dan memberi sambutan, anggota Komisi II DPRD, M. Fajar Rillah Vesky yang mewakili ketua DPRD Doni Ikhlas. Kemudian, Asisten III Win Hariandi, Kaban Keuangan Ahmad Zuhdi Perama Putra, Kadis Kominfo Payakumbuh Kurniawan Syahputra, serta pengurus dan anggota PWI Payakumbuh dan Limapuluh Kota, plus anggota Balai Wartawan Luak Limopuluah.
Sebelum UKW ini digelar, insan pers yang bertugas di Limapuluh Kota dan Payakumbuh, datang ke gedung DPRD Limapuluh Kota, untuk dengar pendapat dengan pimpinan dan anggota Komisi II yang mitra kerjanya termasuk Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo). Dalam hearing tersebut, para wartawan selain meminta DPRD memperjuangkan peningkatan anggaran komunikasi publik di Diskominfo, juga mengusulkan, agar difasilitasi mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW).
Bagaikan gayung bersambut, Komisi II dan seluruh fraksi di DPRD, merekomendasikan rapat Badan Anggaran Daerah (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), untuk mengakomodir aspirasi yang disampaikan wartawan dalam Perubahan APBD tahun 2025. Alhasil, melalui rencana kerja Diskominfo yang disenergikan dengan program kerja Persatuan Wartawan Indonesia (PWi), terselenggaralah Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kompetensi Wartawan. Sekaligus UKW yang pertama kalinya di Limapuluh Kota.
Bupati Limapuluh Kota Safni Sikumbang, mendukung penuh terselenggaranya Bimtek dan UKW ini. Dalam kesibukan mengurus tanggap darurat bencana longsor dan likuifaksi, Bupati Safni yang membuka UKW ini, mengaku siap bekerjasama dengan wartawan dan media massa. Bupati juga memastikan siap dikawal dan dikritisi wartawan. Tapi Bupati juga berharap, wartawan tetap profesional dan beretika. Karena etika dan adab di atas segalanya.
Sementara, anggota DPRD Limapuluh Kota M. Fajar Rillah Vesky yang mewakili Ketua DPRD Doni Ikhlas mengatakan, seluruh pimpinan dan anggota DPRD Limapuluh Kota, totalnya 35 orang, pelaksanaan UKW. Bahkan, dapat dipastikan, anggaran pelaksanaan UKW dalam Perubahan APBD 2025, merupakan rekomendasi dari seluruh unsur Komisi II DPRD, yang didukung seluruh fraksi di DPRD. Dan disepakati dengan TAPD. Tentu saja dengan restu bupati dan wakil bupati.
Fajar Rillah Vesky juga menyebut, selain rekomendasi full dari seluruh unsur DPRD dan dukungan pemda lewat TAPD yang dipimpin Sekda Herman Azmar. Pengusulan UKW ini juga tak lepas dari peran tiga pejabat dan mantan pejabat Pemkab Limapuluh Kota yang pernah merasakan pahit-manis menjadi wartawan. Ketiganya adalah Asissten II Ekky Hari Purnama. mantan Kepala Bappelitbangda Gusdian Laora, dan mantan Kadiskominfo Joni Amir.
DPRD Limapuluh Kota sendiri, menurut Fajar, mendukung anggaran untuk UKW di Diskominfo, karena DPRD percaya dengan pernyataan mantan Ketua Dewan Pers, Profesor Bagir Manan. Bahwa tolak ukur utama profesi adalah kompetensi. "Profesi tanpa kompetensi seperti pepesan kosong. Bila berbunyi, seperti bubusan kosong, nyaring tapi tak bermakna. Wartawan adalah sebuah profesi. Kompetensi menjadi syarat wartawan yang baik," kata Fajar Rillah Vesky.
Politisi yang pernah memegang sertifikat kompetensi wartawan utama ini juga mengutip pernyataan Rosihan Anwar, tokoh pers nasional dari Sumbar. "Kata Pak Rosihan Anwar. Kapanpun zamannya, wartawan dituntut harus kompeten. Wartawan harus berwawasan keilmuan, profesional dan beretika. Jika tidak, maka matilah jurnalisme itu," ujar Fajar Rillah Vesky.
Artinya jelas, menurut Fajar, kompetensi wartawan sangat dibutuhkan. Makanya, pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama dalam bukunya mengatakan, kebebasan pers akan lebih besar manfaatnya, jika disertai peningkatan profesional comptence, termasuk di dalamnya profesional ethic. "Bagaimana meningkatkan kompetensi dan profesionalitas wartawan, tentu harus ada standar kompetensi wartawan. Untuk itu, DPRD mendukung penuh, adanya anggaran daerah untuk UKW ini," kata Fajar Rillah Vesky. (***)
