Simpang Empat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat kembali adakan gerakan pangan murah di Kantor Wali Nagari Limau Puruik Kecamatan Kinali dalam upaya stabilisasi harga dan pasokan pangan.
"Dalam bulan November ini telah tiga kali kita ada gelaran pangan murah. Antusias masyarakat cukup tinggi. Ini bentuk kehadiran negara atau pemerintah di tengah naiknya harga sejumlah komoditi di pasaran," kata Sekretaris Daerah Pasaman Barat Doddy San Ismail di Simpang Empat, Senin.
Menurutnya gelaran pangan murah ini diadakan merupakan bagian dari pemenuhan kebutuhan masyarakat di tengah kenaikan harga sejumlah komoditi pangan saat ini.
Dia mengatakan Dinas Ketahanan Pangan menggelar kegiatan gerakan pangan murah di sejumlah lokasi hampir setiap minggu. Untuk bulan November diadakan tiap hari di lokasi berbeda. Penetapan lokasi itu seiring dengan kebutuhan dan permintaan masyarakat.
"Rata-rata item pangan yang kita jual sudah di subsidi lebih 10 persen dari harga pasar," ujarnya.
Kegiatan ini, katanya, akan terus dilakukan dengan bekerja sama dengan sejumlah pihak seperti Bank Indonesia, Bank Nagari, Perum Bulog dan kios partisipasi.
Sementara itu Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pasaman Barat Ekadiana Oktavia mengatakan antusias masyarakat membeli komoditi pangan cukup tinggi.
Pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah nagari (desa) tentang jenis kebutuhan pangan yang dominan dan perlu disubsidi serta dihadirkan di tengah masyarakat.
"Masyarakat saat ini membutuhkan beras, cabe, dan bawang karena harganya cukup tinggi di pasaran," ujarnya.
Dalam gelaran pangan murah pihaknya menjual menjual satu karung beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) berisi lima kilogram seharga Rp 63.000, bawang merah dengan harga Rp Rp 22.000 per kilogram.
"Tiga item tersebut masing-masing sudah mendapat subsidi berbeda denga harga yang dijual di pasar. Kita berharap kegiatan ini bisa berdampak langsung kepada masyarakat karena subsidi harga langsung dirasakan," harapnya.
