Pramono Ziarah ke Makam Sarwo Edhie

id Pramono Ziarah ke Makam Sarwo Edhie

Pramono Ziarah ke Makam Sarwo Edhie

Mantan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal (Purn) Pramono Edhie Wibowo. (Antara)

Purworejo, Jawa Tengah, (Antara) - Mantan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal (Purn) Pramono Edhie Wibowo berziarah ke makam Ayahandanya, Letnan Jenderal (Purn) Sarwo Edhie Wibowo pada Minggu siang, didampingi jajaran pejabat Pemerintah Daerah Purworejo. Setelah menjadi tamu kehormatan pada Upacara Hari Pahlawan di alun-alun Purworejo, dan juga mengikuti Upacara Tabur Bunga di Taman Makam Pahlawan di Purworejo, Pramono disambut beberapa pengasuhnya saat dia kecil, sebelum memasuki komplek pemakaman di mana Sarwo Edhie disemayamkan. "Ini pengasuh saya, yang mengantarkan saya ke sekolah waktu kecil," ujar Pramono mengenalkan salah satu pengasuhnya yang bernama Sumoharli (65). Bersama Bupati Purworejo Mahsun Zein dan Dandim 0708 Purworejo Letkol Infanteri Arry Sundoro, Pramono melantunkan ayat suci untuk mendiang ayahnya, yang merupakan Panglima Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD, asal muasal Kopassandha TNI AD/Kopassus TNI AD). Setelah menabur bunga pada pusara ayahnya, Pramono juga mendoakan dan menabur bunga pusara kakeknya, yang dia ceritakan pada suatu waktu telah memberikan pelajaran besar menganai pengabdian sebagai prajurit kepada Sarwo Edhie. Sehari sebelum berziarah. Sarwo Edhie telah disetujui penetapannya sebagai pahlawan nasional oleh Dewan Gelar, Jasa dan Kehormatan. Penetapan Sarwo sebagai pahlawan nasional akan dilakukan pada 2014, kata Pramono. Pramono menceritakan, semasa kecil sewaktu dirinya lebih banyak menghabiskan waktu di Magelang, Jawa Tengah, Sarwo selalu mengajaknya ke Purworejo untuk mengenalkan kampung halamannya. "Agar kita selalu ingat sama kampung sendiri," ujarnya. Dari Ayahnya, Pramono mengatakan dia sangat terinspirasi dengan nilai-nilai demokrasi dan pengabdian sebagai prajurit tanpa kenal lelah yang ditanamkan Sarwo Edhie. "Bapak selalu menanamkan nilai demokrasi kepada setiap anggota keluarganya, dari hal kecil apapun," ujarnya. Sarwo Edhie, sebagai panglima RPKAD (asal muasal Kopassandha TNI AD/Kopassus TNI AD) merupakan tokoh militer yang memimpin penumpasan pemberontak komunis G30S/PKI, yang hingga kini dinyatakan sebagai pihak paling bertanggung jawab atas pembunuhan enam jenderal dan satu perwira pertama TNI AD. Setelah itu, Sarwo yang juga ayah dari Ibu Negara, Kristiani Yudhoyono, ini juga pernah menjadi ketua BP-7 Pusat, duta besar Indonesia untuk Korea Selatan, serta menjadi gubernur AKABRI. Setelah berziarah ke makam ayahnya, Pramono bertolak ke Magelang, untuk mengikuti upacara wisuda purnawirawan. (*/jno)