Padang Panjang (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penangggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jendral TNI Suharyanto meresmikan Jalan Lubuk Mata Kucing dan Jalan Tanjuang Tanah Bato yang selesai diperbaiki usai rusak terdampak banjir galodo lahar dingin Gunung Marapi, Mei 2024 lalu.
Pada kesempatan tersebut Suharyanto mengatakan Provinsi Sumatera Barat, salah satu provinsi di Indonesia yang rentan bencana alam.
Ia menyebutkan semula BNPB fokus pada gempa dan tsunami. BMKG menyampaikan isu megathrust, salah satunya adalah di Kota Padang, sehingga di tahun 2023-2024 fokus untuk melakukan pelatihan-pelatihan penanggulangan terkait gempa bumi dan tsunami.
"Tapi ternyata yang terjadi bencana lain. Desember 2023 Gunung Marapi juga erupsi. Erupsi Marapi di Desember 2023 itu berbeda dengan kejadian erupsi di gunung Lewotobi, yang penduduknya di ungsikan lebih awal.
Sementara saat itu di Marapi tiba-tiba meletus, ada 23 orang pendaki yang menjadi korban, itupun menjadi catatan..
Ia menambahkan pada bulan Maret 2023 terjadi banjir bandang di Pesisir Selatan . Luar biasa bencana banjir bandang menimpa Pesisir Selatan, sudah dilakukan relokasi dan renovasi.
“Belum selesai bencana di Pesisir Selatan, 11-12 Mei 2024 kurun waktu dua bulan, kami masih fokus untuk transisi rehabilitasi di Pesisir Selatan, terjadi banjir galodo, dengan 63 orang meninggal dunia, menimpa Tanah Datar, Agam dan Padang Panjang.
Dampak di Padang Panjang relatif kecil, yang berat adalah Tanah Datar dan Agam, Padang dan Pariaman.
"Sekarang kita sedang proses rehabilitasi konstruksi,” kata Letjen Suharyanto.
Ia berharap tidak ada lagi bencana yang besar, sampai akhir tahun tidak terjadi lagi. Saat ini sudah melewati masa hujan yang ekstrim dan memasuki masa kemarau.
"Meski kemarau basah dan BNPB fokus ke Raiu, Jambi dan Sumatera Selatan, karena disana sudah banyak terjadi kebakaran hutan dan lahan.," katanya.
Di Pesisir Selatan juga ada kebakaran lahan 3 hektare, tapi relatif kecil. Bila tidak gambut relatif bisa secepatnya diatasi,” ungkap Kepala BNPB.
Peresmian kedua jalan tersebut ditandai dengan penanda tanganan prasasti oleh Kepala BNPB disaksikan Kepala BNPB Sumatera Barat, Walikota dan Wakil Walikota Padang Panjang Hendri Arnis, Allex Saputra dan Ketua DPRD Imbra.