BNPB: Penyaluran air bersih korban bencana di Agam Sumbar ditingkatkan

id BNPB,air bersih,Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat

BNPB: Penyaluran air bersih korban bencana di Agam Sumbar ditingkatkan

Warga membawa ember saat penyaluran air bersih untuk korban banjir bandang di Jorong Kayu Pasak Timur, Nagari Salareh Aia, Palembayan, Agam, Sumatera Barat, Rabu (3/12/2025). Pemberian layanan air bersih oleh Kementerian Pekerjaan Umum tersebut guna memenuhi kebutuhan air warga yang sejak Kamis (27/11) atau saat kejadian bencana tidak memiliki air bersih karena matinya aliran listrik dan rusaknya sejumlah sumur. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/nz. (ANTARA FOTO/WAHDI SEPTIAWAN)

Jakarta (ANTARA) - Tim gabungan di Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, meningkatkan upaya penyediaan air bersih bagi masyarakat setelah infrastruktur pendukung layanan air banyak mengalami kerusakan dihantam banjir disertai tanah longsor beberapa hari lalu.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa ketersediaan air bersih menjadi perhatian utama dalam masa tanggap darurat karena kebutuhan ini bersifat mendasar dan harus terpenuhi secara cepat.

Bencana yang melanda kawasan itu dilaporkan menyebabkan terganggunya jaringan air serta terbatasnya akses warga terhadap sumber air layak konsumsi.

Untuk menjawab kebutuhan tersebut maka tim gabungan di bawah komando BNPB menyalurkan air bersih menggunakan mobil tangki dan menempatkan tandon darurat di beberapa lokasi pengungsian.

"Unit penjernih air portabel juga dioperasikan guna memperluas jangkauan layanan air bersih," kata Abdul.

Peralatan ini, menurut dia, ditempatkan di titik-titik yang sulit dijangkau mobil tangki sehingga masyarakat tetap dapat memperoleh pasokan air siap konsumsi dalam jumlah terbatas.

Pemerintah Kabupaten Agam mengoperasikan mobil tangki berkapasitas 5.000 liter yang berkeliling ke permukiman terdampak sesuai jadwal penyaluran. Setiap pengisian ulang dilakukan di pos logistik terdekat agar distribusi tidak terputus.

Di sisi lain, Detasemen Zeni Tempur 2/PS Kodam XX/TIB mengerahkan mobil penjernih air (Reverse Osmosis) berkapasitas 500 liter untuk memproses air mentah menjadi air bersih. Air hasil penyaringan kemudian disalurkan ke posko dan tandon portabel yang dibangun relawan.

Kehadiran armada dan peralatan tersebut memperkuat dukungan dari pemerintah daerah, instansi pemerintah, perusahaan, dan kelompok masyarakat yang turut berpartisipasi menyediakan pasokan air. Bantuan serupa juga datang dari berbagai komunitas relawan kebencanaan di Sumatera.

Tim gabungan memastikan seluruh titik pengungsian mendapatkan distribusi air secara merata. Pemantauan dilakukan untuk menghindari penumpukan kebutuhan pada wilayah tertentu, terutama yang berada jauh dari jalan utama dan akses nya terbatas.

Setiap posko dilengkapi pencatatan kebutuhan harian agar pola distribusi dapat disesuaikan dengan jumlah pengungsi. Mekanisme ini menjadi dasar untuk menentukan jumlah pengisian tandon dan frekuensi kedatangan mobil tangki.

Upaya pemenuhan air bersih ini diharapkan terus berjalan selama masa tanggap darurat hingga infrastruktur air kembali pulih. "Tim di lapangan tetap bersiaga untuk menambah armada apabila kebutuhan meningkat atau terjadi kendala distribusi," kata Abdul menambahkan.

Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat, sebelumnya menyatakan korban meninggal dunia akibat bencana hidrometeorologi di daerah itu menjadi 190 orang sampai dengan Rabu (10/12).

Korban tersebar di Kecamatan Malalak sebanyak 14 orang, Kecamatan Tanjung Raya 10 orang, Kecamatan Palupuh satu orang, Kecamatan Matur satu orang, dan Kecamatan Palembayan 138 orang.

Sementara korban yang belum ditemukan sebanyak 72 orang tersebar di Kecamatan Malalak tiga orang, Kecamatan Tanjung Raya dua orang, Kecamatan Palembayan 66 orang, dan Kecamatan Lubuk Basung satu orang.

Pewarta :
Editor: Antara Sumbar
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.