Simpang Empat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasaman Barat, Sumatera Barat, melalui Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM setempat, mencatat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di daerah ini bertambah sebanyak 2.000 dari 21.000 menjadi 23.000 dalam dua tahun terakhir.
"Berbagai jenis UMKM tumbuh begitu cepat usai wabah COVID-19 melanda Indonesia termasuk Pasaman Barat. Saat ini dari data yang ada 23.000 UMKM tumbuh di Pasaman Barat," kata Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Pasaman Barat Pahrein, di Simpang Empat, Sabtu.
Dia menyebutkan dari 23 ribu itu, pada umumnya bergerak di bidang nonpertanian berupa makanan atau kuliner dan UMKM bidang lainnya.
Menurutnya, sejak wabah COVID-19 melanda banyak pelaku UMKM yang terdampak, akibatnya banyak yang tutup usahanya.
Namun, setelah itu pihaknya terus memberikan semangat dengan pelatihan dan bantuan stimulan, sehingga yang sebelumnya jumlah UMKM hanya di angka 20 ribu, saat ini bertambah menjadi 23 ribu lebih.
Pihaknya telah mengadakan pelatihan UMKM sebagai bentuk pembinaan kepada pelaku usaha itu.
"Pelatihan itu dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia pelaku UMKM agar usaha mereka terus berkembang," katanya.
Ia mengatakan selain memberikan sosialisasi mengenai kelengkapan perizinan UMKM, juga akan diberikan pelatihan mengenai pemasaran, manajemen, dan yang lainnya.
"Kami juga melakukan sosialisasi terhadap UMKM untuk verifikasi halal, agar pemasaran produk akan lebih terjamin dan masyarakat percaya," katanya pula.
Dia menyebutkan untuk pengurusan izin halal itu tidak terlalu rumit cukup dengan melampirkan nomor induk berusaha.
Lalu daftarkan ke Kantor Urusan Agama (KUA) di kecamatan masing-masing. Setelah itu dilihat nanti oleh tim mengenai bahan dan proses produksinya.
"Hingga saat ini baru sekitar 100 UMKM yang memiliki izin halal," katanya pula.