Rekin akan Diakuisisi Pertamina

id Rekin akan Diakuisisi Pertamina

Jakarta, (ANTARA) - BUMN di bidang engineering dan konstruksi PT Rekayasa Industri (Rekin) akan diakuisisi PT Pertamina (Persero) guna memperkuat kompetensi di bidang rancang bangun pada berbagai proyek minyak dan gas. "Sekarang lagi due dilligence (uji tuntas) atas rencana akuisisi tersebut," kata Dirut PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) Arifin Tasrif kepada ANTARA, di Jakarta, Minggu. Rekin merupakan salah satu anak perusahaan PIHC, di samping lima BUMN pupuk yaitu PT Pupuk Kalimantan Tmur, PT Pupuk Petrokimia Gresik, PT Pupuk Sriwijaya Palembang, PT Pupuk Kujang, dan PT Pupuk Iskandar Muda, serta PT Mega Eltra. Arifin memperkirakan proses akuisisi akan selesai pada Desember tahun ini, sehingga Rekin bisa memperkuat kompetensi Pertamina pengembangan bisnis minyak dan gas. "Rekin telah terbukti mampu menangani berbagai proyek pembangunan pabrik pupuk. Kini saatnya perusahaan itu juga mengembangkan kompetensinya di bidang rancang bangun proyek migas," ujarnya mengemukakan alasan akuisisi tersebut. Rekin, kata dia, akan memperkuat kompetensi dan ekspansi Pertamina di dalam negeri dan di luar negeri. Akuisisi tersebut, lanjutnya, merupakan bagian dari sinergi antar-BUMN. "Demi kebaikan dan pengembangan BUMN, tidak masalah Rekin diakuisisi," ujar Arifin. Rencananya dana divestasi dari akusisi tersebut, kata Arifin, akan dimanfaatkan PIHC untuk mengembangkan mekanisasi pertanian, guna mendukung ketahanan pangan nasional. "Saat ini tingkat kehilangan hasil panen di Indonesia masih tinggi, sampai 12 persen," ujarnya. Dengan pengembangan mesin-mesin pertanian, ia berharap PIHC bisa membantu petani mengurangi kehilangan hasil dari pengelolaan pascapanen terutama padi, dan mengurangi biaya produksi petani. "Jadi kami akan masuk ke bisnis hilir pertanian, guna membantu intensifikasi dalam meningkatkan produktivitas hasil tani," kata Arifin. Sementara itu Corporate Secretary PT Pertamina (Persero) Nursatyo Argo mengakui rencana akuisisi tersebut. "Masih dalam kajian, belum final," ujarnya ketika dikonfirmasi. (*/jno)