Pemkot Bukittinggi cat ulang Jam Gadang dan Jembatan Limpapeh

id Pemkot Bukittinggi,Nippon Paint, Jembatan Limpapeh

Pemkot Bukittinggi cat ulang Jam Gadang dan Jembatan Limpapeh

Jam Gadang Kota Bukittinggi. Pemkot Bukittinggi bersama Nippon Paint segera melakukan pengecatan ulang Jam Gadang dan Jembatan Limpapeh (Antara/Al Fatah)

Bukittinggi (ANTARA) - Pemerintah Kota Bukittinggi segera melakukan cat ulang Monumen Jam Gadang dan Jembatan Limpapeh yang merupakan aset cagar budaya. Pengecatan ulang bekerjasama dengan perusahaan cat terkemuka, Nippon Paint.

"Penandatangan kerjasama sudah dilakukan terkait penerimaan bantuan CSR. Rekomendasi dari Balai Pelestarian Cagar Budaya sudah ada, dilakukan segera dalam waktu dekat," kata Kepala Dinas Pariwisata Bukittinggi, Rofie Hendria, Senin.

Pemkot Bukittinggi mengapresiasi pihak nippon paint atas partisipasinya untuk turut menjaga dan memelihara cagar budaya dan objek wisata di Bukittinggi.

"Dukungan CSR untuk melakukan pengecatan Jam Gadang ini, tentu akan membuat jantung kota semakin bersih, enak dipandang mata, berdampak positif bagi peningkatan kunjungan wisatawan ke Kota Bukittinggi," kata Rofie.

“Diharapkan dengan bantuan CSR dari Nippon Paint ini dapat memperindah cagar budaya yang dimiliki Kota Bukittinggi, dan semakin menarik minta wisatawan ke Kota Bukittinggi,” ungkapnya

Kepala Depot Nippon Paint Sumbar, Rahmat Andriansyah, mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Bukittinggi karena telah untuk mengikut sertakan Nippon dalam revitalisasi Jam Gadang dan Jambatan Limpapeh.

Sebelumnya, Pjs Wako Bukittinggi Hani Sopiar Rustam mengingatkan agar pengecatan ulang dapat dikerjakan secara profesional.

"Silahkan bekerja, tapi tetap berhati-hati dalam pelaksanaannya, agar tidak ada hal hal yang bertentangan atau merubah apapun dari cagar budaya Jam Gadang sendiri,” kata Hani.

Pjs Wako Bukittinggi juga berharap, dinas terkait harus terus memperhatikan pemeliharaan objek wisata, karena keselamatan dan kenyamanan pengunjung jadi prioritas.

Jam Gadang menjadi simbol Kota Bukittinggi dan Sumatera Barat dari sisi pariwisata. Monumen setinggi 27 meter ini menjadi pusat keramaian kunjungan setiap wisatawan yang berkunjung.