Mahyeldi-Vasko: penguatan kelembagaan adat kunci tangani narkoba
Padang (ANTARA) - Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 1 Mahyeldi-Vasko Ruseimy menilai program penguatan kelembagaan adat yang ada di Ranah Minang bisa menjadi salah satu kunci dalam menangani dan mencegah narkotika.
"Kita perlu memperkuat kelembagaan di nagari atau desa untuk mencegah dan menekan peredaran gelap narkotika," kata calon Gubernur Provinsi Sumbar nomor urut 1 Mahyeldi saat debat perdana Pemilihan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar periode 2024-2029 di Padang, Rabu malam.
Menurut Mahyeldi, penguatan adat atau kelembagaan di Ranah Minang seperti kerapatan adat nagari (KAN), Bundo Kanduang hingga Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) bisa menekan dan mencegah peredaran gelap narkotika.
"Ketika lembaga ini kuat maka bisa mengawasi anak kemenakan serta berdiskusi dengan pemangku kepentingan untuk mencegah narkotika," kata eks Wali Kota Padang tersebut.
Kemudian, yang tidak kalah penting ialah penguatan pendidikan di lingkup masing-masing keluarga. Pasangan calon yang mengusung tagline "Gerak Cepat Untuk Sumbar" itu menyakini benteng utama pencegahan narkoba berada di ranah keluarga.
"Untuk itu, pada 2024 hingga 2029 kita memprogramkan ketahanan keluarga," ujar dia.
Sementara itu, calon Gubernur Sumbar nomor urut 2 Epyardi Asda menanggapi dan mempertanyakan kebijakan Mahyeldi saat masih menjabat Gubernur Sumbar karena kasus narkotika masih tergolong tinggi.
"Apa yang sudah Bapak lakukan untuk membina generasi muda saat ini," tanya Epyardi.
Tambahan informasi Pilgub Sumbar diikuti oleh dua pasangan calon. Pasangan Mahyeldi-Vasko Ruseimy yang mendapat nomor urut 1 diusung lima partai politik yakni PKS, Partai Gerindra, Partai Demokrat, PBB dan Perindo dengan jumlah gabungan suara sah hasil pemilu anggota DPRD Sumbar 2024 sebanyak 1.200.925 suara.
Sementara, pasangan nomor urut 2 yakni Epyardi Asda dan Ekos Albar diusung enam gabungan partai politik, yakni PAN, partai Golkar, partai NasDem, PDI Perjuangan, partai Gelora dan partai Buruh dengan jumlah akumulasi suara sah sebanyak 1.241.170 suara.
"Kita perlu memperkuat kelembagaan di nagari atau desa untuk mencegah dan menekan peredaran gelap narkotika," kata calon Gubernur Provinsi Sumbar nomor urut 1 Mahyeldi saat debat perdana Pemilihan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar periode 2024-2029 di Padang, Rabu malam.
Menurut Mahyeldi, penguatan adat atau kelembagaan di Ranah Minang seperti kerapatan adat nagari (KAN), Bundo Kanduang hingga Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) bisa menekan dan mencegah peredaran gelap narkotika.
"Ketika lembaga ini kuat maka bisa mengawasi anak kemenakan serta berdiskusi dengan pemangku kepentingan untuk mencegah narkotika," kata eks Wali Kota Padang tersebut.
Kemudian, yang tidak kalah penting ialah penguatan pendidikan di lingkup masing-masing keluarga. Pasangan calon yang mengusung tagline "Gerak Cepat Untuk Sumbar" itu menyakini benteng utama pencegahan narkoba berada di ranah keluarga.
"Untuk itu, pada 2024 hingga 2029 kita memprogramkan ketahanan keluarga," ujar dia.
Sementara itu, calon Gubernur Sumbar nomor urut 2 Epyardi Asda menanggapi dan mempertanyakan kebijakan Mahyeldi saat masih menjabat Gubernur Sumbar karena kasus narkotika masih tergolong tinggi.
"Apa yang sudah Bapak lakukan untuk membina generasi muda saat ini," tanya Epyardi.
Tambahan informasi Pilgub Sumbar diikuti oleh dua pasangan calon. Pasangan Mahyeldi-Vasko Ruseimy yang mendapat nomor urut 1 diusung lima partai politik yakni PKS, Partai Gerindra, Partai Demokrat, PBB dan Perindo dengan jumlah gabungan suara sah hasil pemilu anggota DPRD Sumbar 2024 sebanyak 1.200.925 suara.
Sementara, pasangan nomor urut 2 yakni Epyardi Asda dan Ekos Albar diusung enam gabungan partai politik, yakni PAN, partai Golkar, partai NasDem, PDI Perjuangan, partai Gelora dan partai Buruh dengan jumlah akumulasi suara sah sebanyak 1.241.170 suara.