Mahyeldi ungkap strategi atasi stunting Sumbar di atas prevalensi WHO

id stunting sumbar,debat pilgub sumbar,pilgub sumbar,debat pilkada,stunting sumbar di atas who

Mahyeldi ungkap strategi atasi stunting Sumbar di atas prevalensi WHO

Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) nomor urut 1 Mahyeldi memaparkan upaya dalam menangani stunting pada debat Pilgub Sumbar di Padang, Rabu malam (13/11/2024). (ANTARA/Muhammad Zulfikar)

Padang (ANTARA) - Calon Gubernur Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) nomor urut 1 Mahyeldi mengungkap strategi yang akan dilakukan untuk mengatasi prevalensi stunting di Ranah Minang yang berada di atas prevalensi badan kesehatan dunia (WHO) yakni 23,3 persen.

"Kita perlu memperkuat sumber daya manusia di lapisan terbawah yaitu puskesmas," kata calon Gubernur Provinsi Sumbar nomor urut 1 Mahyeldi saat debat perdana Pemilihan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar periode 2024-2029 di Padang, Rabu.

Hal tersebut disampaikan Mahyeldi menyikapi Survei Kesehatan Indonesia pada 2023 yang menyebutkan prevalensi tengkes di Ranah Minang mencapai 23,3 persen, atau lebih tinggi dari standar WHO yakni 20 persen.

Menurut Mahyeldi, petugas puskesmas berperan penting dan bisa menjadi ujung tombak dalam menangani tengkes atau stunting karena bersentuhan dan mengawasi langsung perilaku hidup bersih masyarakat.

Selain itu, perbaikan gizi dan menjamin ketersediaan asupan gizi bagi ibu hamil hingga 1.000 hari pertama bagi anak merupakan langkah yang mesti dilakukan pemerintah daerah, terutama dinas kesehatan.

Eks Wali Kota Padang itu mengatakan jika kembali terpilih sebagai Gubernur Sumbar, maka perbaikan gizi masyarakat menjadi salah satu program yang akan dijalankan. Langkah ini juga sejalan dengan program unggulan Presiden Prabowo Subianto yakni makan siang bergizi gratis bagi anak didik.

"Tidak hanya itu, kita juga mesti menjamin ketersediaan air bersih bagi masyarakat," kata dia.

Sementara itu, calon Gubernur Sumbar nomor urut dua Epyardi Asda mengatakan telah menyiapkan beberapa langkah dalam menekan angka prevalensi stunting di Ranah Minang apabila dipercaya menjadi Gubernur Sumbar.

Epyardi menyebutkan sebelum menjabat sebagai Bupati Kabupaten Solok angka stunting di daerah itu mencapai 41,7 persen. Namun, angka itu turun drastis di bawah 18 persen setelah ia bertugas sebagai bupati setempat.

Bahkan, kata dia, keberhasilannya dalam menangani stunting mendapat pengakuan dari Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

"Saya dianugerahi oleh Menko PMK sebagai orang tua terhebat se-Indonesia atas kepedulian saya terhadap stunting," ujarnya.