SMAN 8 Padang jadi satu-satunya kelompok pelajar pada Festival Teater Sumatera Barat 2024

id UPTD Taman Budaya, festival teater, berita sumbar

SMAN 8 Padang jadi satu-satunya kelompok pelajar pada Festival Teater Sumatera Barat 2024

Penampilan pelajar SMAN 8 Padang. (ANTARA/Doc.Tambud Sumbar)

Padang (ANTARA) - SMAN 8 Padang menjadi satu-satunyak kelompok pelajar yang berpartisipasi pada Festival Teater ke-8 Sumatera Barat 2024 digelar UPTD Taman Budaya Sumbar.

"Siswa SMAN 8 Padang memang satu-satunya peserta dari kelompok pelajar yang mendaftar dengan menampilkan naskah adaptasi karya AA Navis, yang lainnya kebanyakan dari kampus dan independen," kata Kasi Produksi dan Kreasi Seni Budaya UPTD Taman Budaya Sumatera Barat Ade Efdira di Padang, Sabtu.

Karya AA Navis yakni Robohnya Surau Kami diadaptasi menjadi karya teater oleh Hermana AMT dari Kelompok Teater Salapan SMAN 8 Padang.

Robohnya Surau Kami adalah cerita pendek yang mengantarkan A.A. Navis meraih ketenaran di dunia sastra dan terbit perdana pada tahun 1955 melalui majalah Kisah.

Dalam karya itu berkisah tentang penjaga surau yang taat beribadah namun memilih mengakhiri hidup dengan bunuh diri, karena dia menerima sindiran dari seorang pembual bahwa hidup tidak diridhoi Allah jika hanya beribadah tapi meninggalkan amal kemasyarakatan.

Pengamat teater dari UIN Imam Bonjol Padang Zelfeni Wimra mengatakan, hadirnya kelompok pelajar pada festival itu menjadi kabar menggembirakan dalam perkembangan teater di Sumatera Barat.

"Kalau kita bicara soal potensi dan bibit, ini mennggembirakan sekali. Ada semangat kaderisasi di festival ini, selain SMAN 8 Padang, ada banyak aktor-aktornya dari anak sekolah yang ditampilkan kelompok lain," katanya.

Pengamat teater dari ISI Padang Panjang Afrizal Harun menambahkan, yang paling penting pasca festival itu adalah bagaimana regenerasi teater harus dibina yang dimulai dari pelajar.

Menurutnya, selama ini teater pelajar di tingkat SMA tidak cukup tersentuh, maka itu kegiatan festival harus masuk ke ranah sekolah, menjadikan mereka peserta maupun penonton.

Afrizal menilai kelompok dari SMAN 8 Padang sangat potensial, tapi harus kontinyu dan ada pelatih yang harus siap dengan konsep kemudian difasilitasi dengan baik.

Dengan adanya festival teater ini, menjadi pintu masuk untuk bisa dikembangkan ke depannya. (*)