Padang (ANTARA) - Berbagai cerita disampaikan anak-anak sastrawan AA Navis tentang ayahnya menyusul telah ditetapkannya peringatan 100 Tahun A.A. Navis oleh UNESCO.
"Papi sendiri, yang telah bertungkus lumus dalam menulis, mengarang sebuah cerpen tetap tidak mudah sekalipun sudah begitu banyak buku dibacanya," kata anak laki-laki AA Navis, Dedi Andika ketika menghadiri peringatan 100 tahun AA Navis di Taman Budaya Sumatera Barat di Padang, Sabtu.
Menurut Dedi, AA Navis ternyata membutuhkan berhari-hari menyelesaikan sebuah cerpen, bahkan hitungan minggu.
Jika sebuah cerpen dianggap sudah selesai, disimpan dulu beberapa hari, kemudian dibaca lagi, selalu saja kemudian terasa ada yang kurang.
Jika perbaikan sudah selesai, masih dibutuhkan penilaian dari pihak lain.
"Biasanya Papi meminta Mami untuk membacanya. Apabila raut wajah Mami sesuai dengan harapan Papi, maka barulah cerpen itu benar-benar selesai dan siap untuk dikirim ke media cetak untuk dimuat," kata Dedi yang juga sebagai Ketua Yayasan AA Navis.
Saat tulisan papinya sudah dimuat, kata Dedi, barulah papinya itu pusa, apalagi kalau sudah diterbitkan oleh penerbit terkemuka.
Bagi seorang pengarang, bila karyanya berhasil dibukukan akan sangat memuaskan hatinya, namun bagi pembaca, karyanya itu amatlah berguna untuk mengasah mereka berpikir kritis dan kreatif serta menambah wawasan.
Selain itu juga mengasah kemampuan untuk pandai berbicara, lancar menulis baik itu untuk kebutuhan akademis maupun memasuki dunia kerja seperti membuat perencanaan atau proposal.
Dedi mengaku terharu dan bangga, peringatan 100 tahun AA Navis digelar di mana-mana.
"Mudah-mudahan in menjadi amal jariyah bagi papi, menjadi banyak manfaat untuk masyarakat sesuai dengan cita-cita papi, yakni dunia sastra harus mampu membuat masyarakat kuat membaca, pandai menulis dan berpikir kritis," jelasnya.
Sementara itu, putri AA Navis, Gemala Ranti mengaku sosok Papinya itu tidak hanya sebagai sastrawan, namun juga sosok pria yang selalu menampilkan keharmonisan dalam keluarga.
Ia mengisahkan, setiap waktu makan malam harus bersama seluruh keluarga, dan anak-anaknya wajib bercerita pengalaman sehari-hari pada momen itu, kata Gemala.
Peringatan 100 tahun hari lahir AA Navis juga telah ditetapkan sebagai perayaan internasional Organisasi Pendidikan, Ilmiah, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) pada Sidang Umum UNESCO ke-42, November 2023. (*)
Berita Terkait
Begini Sosok AA Navis di mata penulis Sumatera Barat
Sabtu, 23 November 2024 19:08 Wib
Buku antologi tentang Harimau Suamiku diluncurkan pada peringatan 100 tahun AA Navis
Sabtu, 23 November 2024 18:17 Wib
Taman Budaya Sumbar gelar temu sastra 100 tahun AA Navis
Sabtu, 23 November 2024 18:15 Wib
Kemenbud: Pelestarian kunci hindari klaim budaya RI oleh negara lain
Kamis, 21 November 2024 18:07 Wib
Kementerian Kebudayaan optimistis usulkan rendang ke Unesco pada 2025
Kamis, 21 November 2024 15:03 Wib
Kementerian Kebudayaan implementasikan nilai WTBOS bagi pelajar Sumbar
Kamis, 21 November 2024 14:04 Wib
Gelar Seminar budaya keselamatan penerbangan, Rivan A. Purwantono tekankan pentingnya kesadaran kolektif keselamatan transportasi udara
Selasa, 19 November 2024 21:34 Wib
Non ASN lakukan aksi damai, Pj. Wako : Tidak ada pemberhentian per 1 Januari 2025 (Video)
Selasa, 19 November 2024 17:17 Wib