Painan (ANTARA) - Tim Promkes dan Tim Gizi Puskesmas Koto Berapak, Kecamatan Bayang, Kabupaten Pesisir Selatan melaksanakan Gerakan Aksi Bergizi di MAN I Pesisir Selatan, Sabtu (31/8).
Kegiatan Aksi Bergizi dimulai dari dengan senam bersama, Penyuluhan Kesehatan tentang Anemia, Sarapan bersama , minum tablet FE bagi remaja putri, dan pemeriksaan HB bagi remaja putri.
Kegiatan Aksi Bergizi dilaksanakan oleh petugas Promkes Puskesmas Koto Berapak, Susiana, S. ST dan Santi Agustina, SKM, Mardatiah Saputri, SKM dan Petugas Gizi, Nadya Rahmi W, A. Md. Gz, Nadella, A. Md. Gz dan Lovina Permata Sari, S. Tr. Keb.
Promkes Puskesmas Koto Berapak, Susiana, S. ST mengatakan, Gerakan Aksi Bergizi merupakan kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kesadaran siswa siswi dalam membiasakan mengkonsumsi tablet tambah darah (TTD).
Kemudian makan makanan dengan menu gizi seimbang dan melakukan aktifitas fisik. Pemberian tablet tambah darah (TTD) dikhususkan bagi remaja putri untuk mencegah Anemia pada remaja putri.
Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang dapat dialami oleh semua kelompok umur mulai dari balita, remaja, ibu hamil sampai usia lanjut.
Menanggungi hal tersebut dapat dilakukan Kegiatan Aksi Bergizi dengan tiga intervensi utama, yaitu Sarapan dan Minum TTD bersama di sekolah/madrasah setiap minggu.
Edukasi gizi yang bersifat multi-sektor dengan tujuan mempromosikan asupan makan yang sehat dan aktivitas fisik; serta Komunikasi untuk perubahan perilaku yang relevan dan komprehensif.
Implementasi program Aksi Bergizi tentunya diintegrasikan dengan TRIAS UKS, yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sehat.
Skrining Kesehatan Berkala merupakan upaya dalam pelayanan kesehatan yang terprogram dan dilakukan secara rutin oleh pelayanan kesehatan untuk mengetahui tingkat kesehatan badan peserta didik dan mengenal kelainan-kelainan kesehatan sedini mungkin.
Pemeriksaan yang dilakukan meliputi Pemeriksaan HB pada Remaja Putri
dengan tujuan meningkatkan derajat kesehatan masayarakat khususnya remaja putri, mengukur kadar HB yg ada dalm tubuh, dan sebagai deteksi dini terhadap adanya gejala anemia secara umum.
Remaja putri memiliki fase menstruasi setiap bulan. Maka dibutuhkan asupan gizi yang kuat dan seimbang. Karena jika tubuh kekurangan FE dalam darah maka dapat beresiko terkena Anemia