Puskesmas di Sawahlunto disiapkan untuk Integrasi Layanan Primer
Sawahlunto (ANTARA) - Pemkot Sawahlunto, Sumatera Barat sudah mulai menyiapkan penerapan Integrasi Layanan Primer (ILP) untuk meningkatkan dan memperkuat akses serta pelayanan kesehatan masyarakat khususnya di Puskesmas.
Penjabat (Pj) Wali Kota Sawahlunto Fauzan Hasan, di Sawahlunto, Kamis menyampaikan Pemkot sudah melaksanakan sejumlah tahapan untuk mempersiapkan Integrasi Layanan Primer kesehatan itu dari aspek Sumber Daya Manusia (SDM) dan aspek fasilitas/infrastruktur pendukung.
"Dinkesdalduk-KB dan perangkat daerah terkait telah bekerja menyiapkan Integrasi Layanan Primer ini, sambil terus bersinergi dengan Pemerintah Provinsi dan pemerintah pusat (Kementerian Kesehatan). Pemkot Sawahlunto sudah menyatakan komitmen menindaklanjuti program ILP ini," kata dia.
Ia menilai penerapan ILP berpotensi besar mendorong masyarakat lebih mudah didampingi dan dibantu dalam menjaga kesehatan masing-masing.
"Dengan ILP ini ada pergeseran paradigma, yaitu kalau selama ini kita prioritas pada mengurus orang yang sudah mengalami sakit, maka sekarang kita juga memprioritaskan bagaimana mengurus orang-orang yang masih sehat supaya tetap sehat. Artinya kita menggunakan prinsip mencegah lebih baik daripada mengobati," kata dia.
Pj Wali Kota Fauzan Hasan menyebut hal itu merupakan adaptasi dari tiga fungsi ILP, yakni pertama adalah penerapan siklus hidup sebagai fokus integrasi pelayanan kesehatan, kedua mendekatkan pelayanan kesehatan melalui jejaring hingga tingkat desa dan dusun termasuk untuk memperkuat promosi dan pencegahan yaitu melalui deteksi dan screening penyakit, serta ketiga yakni memperkuat pemantauan wilayah melalui digitalisasi dan pemantauan melalui dashboard situasi kesehatan perdesaan.
Ia mengajak jajaran pemerintahan terdepan bersama perangkat daerah terkait untuk segera menindaklanjuti komitmen bersama dalam mendukung penerapan ILP di Puskesmas.
"Dinkesdalduk-KB dan Puskesmas itu bisa menggandeng pemerintah terdepan untuk membahas dan menyepakati seperti apa peran masing-masing dalam menyukseskan ILP ini. Jadi jelas nanti siapa mengerjakan apa," kata dia.
Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB (Dinkesdalduk-KB) Kota Sawahlunto Ranu Verra Mardianti menyatakan salah satu aspek penyiapan kapasitas SDM yang sudah dilaksanakan pihaknya dalam menghadapi penerapan ILP adalah pelatihan 25 kompetensi dasar bagi kader kesehatan.
"Kita juga sedang mengidentifikasi dan memetakan Puskesmas yang akan dijadikan pilot project atau percontohan bagi implementasi ILP ini," kata dia.
Kemudian dia menambahkan, sebanyak tiga Puskesmas juga sudah melaksanakan penerapan siklus hidup sebagai fokus integrasi pelayanan kesehatan. Yaitu ; Puskesmas Silungkang, Puskesmas Kampung Teleng dan Puskesmas Sungai Durian.
Penjabat (Pj) Wali Kota Sawahlunto Fauzan Hasan, di Sawahlunto, Kamis menyampaikan Pemkot sudah melaksanakan sejumlah tahapan untuk mempersiapkan Integrasi Layanan Primer kesehatan itu dari aspek Sumber Daya Manusia (SDM) dan aspek fasilitas/infrastruktur pendukung.
"Dinkesdalduk-KB dan perangkat daerah terkait telah bekerja menyiapkan Integrasi Layanan Primer ini, sambil terus bersinergi dengan Pemerintah Provinsi dan pemerintah pusat (Kementerian Kesehatan). Pemkot Sawahlunto sudah menyatakan komitmen menindaklanjuti program ILP ini," kata dia.
Ia menilai penerapan ILP berpotensi besar mendorong masyarakat lebih mudah didampingi dan dibantu dalam menjaga kesehatan masing-masing.
"Dengan ILP ini ada pergeseran paradigma, yaitu kalau selama ini kita prioritas pada mengurus orang yang sudah mengalami sakit, maka sekarang kita juga memprioritaskan bagaimana mengurus orang-orang yang masih sehat supaya tetap sehat. Artinya kita menggunakan prinsip mencegah lebih baik daripada mengobati," kata dia.
Pj Wali Kota Fauzan Hasan menyebut hal itu merupakan adaptasi dari tiga fungsi ILP, yakni pertama adalah penerapan siklus hidup sebagai fokus integrasi pelayanan kesehatan, kedua mendekatkan pelayanan kesehatan melalui jejaring hingga tingkat desa dan dusun termasuk untuk memperkuat promosi dan pencegahan yaitu melalui deteksi dan screening penyakit, serta ketiga yakni memperkuat pemantauan wilayah melalui digitalisasi dan pemantauan melalui dashboard situasi kesehatan perdesaan.
Ia mengajak jajaran pemerintahan terdepan bersama perangkat daerah terkait untuk segera menindaklanjuti komitmen bersama dalam mendukung penerapan ILP di Puskesmas.
"Dinkesdalduk-KB dan Puskesmas itu bisa menggandeng pemerintah terdepan untuk membahas dan menyepakati seperti apa peran masing-masing dalam menyukseskan ILP ini. Jadi jelas nanti siapa mengerjakan apa," kata dia.
Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB (Dinkesdalduk-KB) Kota Sawahlunto Ranu Verra Mardianti menyatakan salah satu aspek penyiapan kapasitas SDM yang sudah dilaksanakan pihaknya dalam menghadapi penerapan ILP adalah pelatihan 25 kompetensi dasar bagi kader kesehatan.
"Kita juga sedang mengidentifikasi dan memetakan Puskesmas yang akan dijadikan pilot project atau percontohan bagi implementasi ILP ini," kata dia.
Kemudian dia menambahkan, sebanyak tiga Puskesmas juga sudah melaksanakan penerapan siklus hidup sebagai fokus integrasi pelayanan kesehatan. Yaitu ; Puskesmas Silungkang, Puskesmas Kampung Teleng dan Puskesmas Sungai Durian.