Pulau Punjung (ANTARA) - Asisten Administrasi Umum Setda Dharmasraya, Khairuddin bersama Kabag Pemerintahan dan Otonomi Daerah, Marco Andreas berserta rombongan Tim Penyusun Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) Kabupaten Dharmasraya melakukan Studi Komperativ ke Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang.
Menurut Khairuddin, dalam keterangan tertulis yang diterima di Pulau Punjung, Selasa, kedatangan Tim Penyusun LPPD Kabupaten Dharmasraya ke Pemkot Tanggerang adalah untuk belajar lebih detail tentang keberhasilan Pemkot Tanggerang melakukan penyusunan LPPD di tahun 2022, dan penilaian yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat dalam hal ini adalah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Sehingga berhasil meraih peringkat keempat tingkat nasional.
"Tim LPPD Kabupaten Dharmasraya langsung mendatangi Pemkot Tanggerang adalah untuk belajar langsung bagaimana mereka menyusun LPPD nya dengan baik dan sesuai dengan harapan dari Kemendagri. Oleh karena itu penting bagi Tim LPPD Dharmasraya untuk melakukan Studi Komperativ ke Pemkot Tanggerang. Karena Pemkot Tanggerang, mampu meraih peringkat empat tingkat nasional. Dan ini merupakan suatu prestasi yang sangat luar biasa. Sehingga kita dapat menggali ilmu lebih dalam, serta mendapatkan kiat kiat dari Tim LPPD Pemkot Tanggerang,” kata Khairuddin yang diaminkan oleh Marco Andreas.
Sedangkan menurut Kepala Bappeda Pemkot Tanggerang, keberhasilan mereka melakukan penyusunan LPPD sehingga meraih peringkat ke empat tingkat nasional adalah Tim LPPD Kota Tangerang terus melakukan koordinasi dan berkolaborasi dengan seluruh OPD yang ada di Kota Tanggerang.
Dan yang membedakan penyusunan LPPD di Pemkot Tanggerang adalah, yang berperan penting dalam penyusunan LPPD adalah Bappeda Kota Tanggerang. Bahkan di Indonesia hanya ada dua daerah yang Bappeda nya sebagai tim inti penyusun LPPD, salah satunya adalah Kota Tanggetang.
“Alasan kenapa Bappeda sebagai tim inti pemegang kendali penyusunan LPPD adalah karena Bappeda sejak awal telah melakukan perencanaan, penyusunan, dan langsung melakukan evaluasi akhir dari penyusunan LPPD sebelum ke di reviu oleh Inspektorat,” kata Kepala Bappeda Pemkot Tanggerang.
Di Pemkot Tanggerang memang berbeda dari tim LPPD Kabupaten/Kota lainnya. Karena sejak awal sebelum penyusunan, Pemkot Tanggerang sudah melakukan koordinasi terlebih dahulu kepada seluruh OPD pelaksanaan penyusunan LPPD.
Dan ini dilakukan di awal tahun sebelum pelaksanaan LPPD berlangsung, Pemkot Tanggerang sudah terlebih dahulu melakukan sosialisasi kepada seluruh OPD tentang Indikator Kinerja Kunci outcome (hasil) dan output (keluaran) capaian kinerja penyelenggaraan pemerintah. Antara lain urusan wajib pelayanan dasar, urusan wajib non pelayanan dasar dan urusan penunjang.
Oleh karena itu pada saat awal tahun mulai pelaksanaan penginputan LPPD, semua data yang dibutuhkan sudah terkumpul dan dapat direviu oleh Inspektorat. Sehingga Pemkot Tanggerang tidak pernah terlambat dalam hal pelaporan LPPD, dan meraih peringkat keempat tingkat nasional.
Dari hasil Studi Komperativ di Pemkot Tanggerang, Khairuddin memberikan apresiasi yang sangat besar kepada Kota Tangerang, karena disana tim penyusunan LPPD bukan hanya melakukan koordinasi saja. Akan tetapi setelah melakukan koordinasi, mereka juga berkolaborasi dengan seluruh tim LPPD.
“Kita harus menggali seluruh ilmu yang ada di Pemkot Tanggerang ini, disini kita banyak belajar untuk melakukan penyusunan LPPD di Kabupaten Dharmasraya sehingga meraih hasil yang lebih baik lagi kedepannya. Bahkan target Dharmasraya dapat masuk lima besar, atau tiga besar," tambah dia.