Padang (ANTARA) - Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X, Prof Dr Herri, MBA, mengatakan akan memfokuskan kegiatan di 2022 dengan memenuhi Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah ditetapkan oleh Kemendikbudristek.
"Pada tahun depan kami akan fokus pada IKU LLDIKTI, ada lima indikator yang harus kami penuhi," ucapnya di Padang, Rabu.
Ia memaparkan, IKU yang pertama yaitu keunggulan layanan dengan persentase layanan LLDIKTI yang tepat waktu. Formula penghitungannya yakni membagi jumlah layanan tepat waktu dengan total jumlah layanan yang diberikan LLDIKTI dan dikalikan 100 persen.
IKU kedua, yaitu arsitektur Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Persentase PTS dengan peringkat akreditasi unggul, mempunyai lebih 3.000 mahasiswa yang terdaftar atau meningkat mutu dengan cara konsolidasi dengan PTS lain.
IKU ketiga yaitu kampus merdeka, dengan persentase PTS memiliki lebih dari 30 mahasiswa S1 dan D4/D3/D2 yang menghabiskan paling sedikit 20 sks berkegiatan di luar kampus sesuai Buku Panduan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka.
Selain itu, juga ada kriteria prestasi, yakni berprestasi dalam kompetisi atau lomba paling rendah di tingkat nasional.
IKU keempat adalah tiga dosa dan anti korupsi. Persentase PTS yang melakukan implementasi kebijakan anti intoleransi, anti kekerasan seksual, anti perundungan dan anti korupsi.
IKU kelima yakni link and match PTS, adalah persentase PTS yang berhasil meningkatkan kinerja dengan meningkatkan jumlah dosen yang berkegiatan tridharma di luar kampus dan jumlah program studi yang bekerja sama dengan mitra.
Sasaran dari IKU yang kelima ini yaitu meningkatnya inovasi perguruan tinggi dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.
Selain fokus pada pemenuhan IKU, pihaknya juga akan terus meningkatkan mutu pelayanan melalui penggunaan aplikasi.
"Dengan demikian, pelayanan kami menjadi lebih cepat, tepat, dan corporat nya lebih luas. Secara umum, hampir 100 persen layanan kami sudah berbasis online dan ke depan akan kami kembangkan lagi," ujar dia.