Bapeten Soroti Keamanan Radiasi Alat Pindai Tas

id Bapeten Soroti Keamanan Radiasi Alat Pindai Tas

Jakarta, (Antara) - Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) Jazi Eko Istiyanto menyoroti keamanan radiasi sejumlah fasilitas pemindaian tas dan barang dengan "sinar-x" yang biasa dipasang di pintu masuk pengunjung sejumlah pusat perbelanjaan, bandar udara dan hotel. "Banyak alat pemindaian itu belum memiliki izin terkait keamanannya. Beberapa alat itu ada yang hanya sebagai pendeteksi bahan metal dan ada juga pemindai dengan x-ray (sinar-x). Masing-masing alat pindai x-ray itu sendiri memiliki variasi kekuatan radiasi, keamanannya juga belum diketahui sebelum diuji," kata Jazi di Jakarta, Rabu. Dia mengkhawatirkan alat pindai itu memiliki potensi membahayakan kesehatan dari para operator alat pindai barang. Fasilitas keamanan itu sendiri memang sengaja dipasang oleh pengelola mal, bandara dan hotel untuk mendeteksi barang-barang yang dibawa pengunjung. Selain itu, alat pindai itu juga dipakai untuk mendeteksi kemungkinan adanya narkoba, senjata tajam, bahan peledak dan bahan-bahan berbahaya lainnya. "Alat pindai dengan x-ray itu beberapa ada yang belum memiliki izin, terutama terkait keamanan radiasinya. Fasilitas yang menggunakan x-ray itu memang tidak ditembakkan kepada manusia tapi kepada barang. Meski begitu, tetap berbahaya bagi petugas operator yang terus menerus di area alat pindai." "Prinsipnya semua alat itu harus mengantongi izin, baik itu alat pindai di hotel, bandara, mal dan fasilitas publik yang menggunakan piranti dengan x-ray," kata dia. Diakuinya, Bapeten belum melakukan pengujian keamanan ke fasilitas-fasilitas alat pindai di banyak tempat tersebut. Sejauh ini, Bapeten lebih banyak menguji keamanan radiasi dari alat-alat kedokteran di sejumlah rumah sakit. Badan standarisasi keamanan nuklir tersebut telah memverifikasi kemanan fasilitas kedokteran untuk sekitar tujuh ribu rumah sakit di Indonesia. "Pada intinya, keluaran dari proses uji itu untuk kemanan para operator alat-alat yang mengeluarkan radiasi, orang di sekitarnya dan lingkungan," tuturnya. (*/jno)