Status kebencanaan di Tanah Datar masuk masa transisi darurat

id Tanah datar,transisi bencana,galodo,banjir bandang

Status kebencanaan di Tanah Datar masuk masa transisi darurat

Bupati Tanah Datar, Eka Putra menyampaikan terima kasih pada semua pihak yang membantu selama masa tanggap darurat bencana (ANTARA/HO-Pemkab Tanah Datar)

Batusangkar (ANTARA) - Pemerintah Daerah Tanah Datar, Sumatera Barat memutuskan tidak memperpanjang masa tanggap darurat yang telah berlangsung selama 28 hari sejak bencana banjir dan banjir bandang melanda daerah itu pada 11 Mei 2024.

"Setelah mempertimbangkan masukan dan pandangan berbagai pihak seperti Basarnas, BMKG, BNPB, BPBD dan lainnya, kita putuskan beralih ke masa transisi darurat untuk setahun ke depan," kata Bupati Tanah Datar, Eka Putra di Batusangkar, Sabtu.

Ia meminta seluruh instansi terkait segera mempersiapkan seluruh administrasi dan dokumen yang diperlukan dalam masa transisi darurat tersebut.

"Dalam masa ini kita akan terus bekerja untuk merehabilitasi, merekonstruksi dan membangun seluruh prasarana umum yang rusak, seperti jembatan, irigasi, sekolah, jalan, rumah, lahan pertanian dan lainnya," katanya

Kemudian Eka Putra juga menyampaikan ucapan dan ungkapan terima kasih kepada seluruh pihak diantaranya Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten dan Kota lainnya, Perantau, paguyuban, BUMN, BUMND, Perguruan Tinggi dan pihak lainnya yang turut membantu langsung penanganan bencana ataupun memberikan bantuan uang dan logistik.

"Perhatian semua pihak untuk penanganan bencana ini sungguh luar biasa. Terima kasih. Semoga dinilai ibadah dan menjadi penyemangat bagi kami untuk bangkit kembali," ujarnya.

Eka Putra juga menyampaikan ucapan terima kasih dan kebanggaan yang khusus bagi ribuan personil Satgas dan relawan yang telah bekerja keras selama 28 hari pasca bencana.

"Saya menyampaikan terima kasih ribuan personil yang terdiri dari Basarnas, Marinir, TNI angkatan Darat, Polisi, relawan PMI, Satgas Bencana Nagari, Camat, Wali Nagari dan tim Satgas yang telah maksimal bekerja siang malam tanpa kenal lelah," ujarnya.

Sementara itu Korlap Basarnas Hendri juga menyampaikan permohonan maaf karena selama 28 hari melaksanakan tugas penanganan bencana.

"Setidaknya sebanyak 4.500 personel yang terlibat dalam proses penanganan bencana dan pencarian korban, bahkan pencarian juga sampai ke wilayah tetangga, namun masih ada masyarakat yang belum ditemukan, kami mohon maaf," katanya.

Ia menyatakan ke depan, Basarnas tetap siap menurunkan personel jika dibutuhkan oleh daerah.*

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Status kebencanaan di Tanah Datar masuk masa transisi darurat