Agam (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Tim Gabungan berhasil menggelar Demolisi atau penghancuran batu di lereng Gunung Marapi yang tersisa akibat musibah banjir lahar dingin.
"Peledakan dilakukan di Desa Kapalo Koto, Sungai Puar, Kabupaten Agam. Sebelumnya sudah dilakukan peninjauan dan pengeboran serta reposisi batu yang rawan tersangkut atau merusak ke pemukiman warga," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BNPB, Kolonel Inf Hery Setiono, Jumat.
Demolisi dilakukan sekitar jam 14.30 WIB dengan penjagaan ketat dari TNI Polri kepada warga yang sebelumnya sudah diungsikan sementara.
"Warga sudah diberikan sosialisasi sejak dua hari yang lalu dan lokasi disterilkan dengan radius 500 meter dari titik Demolisi," kata Hery.
Suara ledakan terdengar hingga sejauh satu kilometer dan mampu menghancurkan tiga batu besar yang sebelumnya terletak di bekas aliran banjir lahar dingin Marapi.
"Berjalan sukses, tidak ada warga yang terkena imbas dari Demolisi. Hanya ada serpihan batu yang sempat mengenai satu atap rumah warga, jika harus diperbaiki akan dilakukan bersama Pemda Agam," kata Komandan Kodim (Dandim) 0304 Agam, Letkol Arm Bayu Ardhithya Nugroho.
Ia mengatakan tiga batu besar yang berhasil dihancurkan selanjutnya akan dievakuasi melalui metode breaker dan alat berat.
"Target sesuai harapan kami berhasil dihancurkan, selanjutnya Dinas PUPR akan melakukan metode berbeda melalui alat berat," kata Bayu.
Pemerintah Kecamatan Sungai Pua, Agam menambahkan ada sekitar 500 warga yang diungsikan sementara saat proses peledakan berlangsung.
"500 warga diungsikan sebagian besar di Sekolah Dasar. Awalnya ada kecemasan warga namun setelah diberikan pemahaman mereka bersedia menjauh dan meninggalkan rumah sementara," kata Camat Sungai Pua, Susi Karmila.