Kota Solok (ANTARA) - Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2025 Kota Solok, Sumatera Barat, menyasar pada peningkatan ekonomi dan daya saing daerah setempat.
Kepala Bappeda Kota Solok Desmon di Solok, Kamis, mengatakan untuk meningkatkan perekonomian dan daya saing daerah, RKPD 2025 mempunyai beberapa usulan prioritas, seperti peningkatan kualitas keagamaan, penataan kawasan pasar, peningkatan daya saing produk usaha mikro, peningkatan ekonomi kreatif.
Selanjutnya, peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan pendidikan, peningkatan ketersediaan ruang publik dan infrastruktur, peningkatan kualitas dan kapabilitas kinerja instansi pemerintahan.
Ia juga mengatakan target yang akan dicapai pada tahun 2025 di antaranya target pertumbuhan ekonomi pada tahun 2025 di angka 5,07 persen, sedangkan
pendapatan per kapita ditargetkan naik menjadi Rp76,13 juta, selanjutnya penurunan kemiskinan menjadi 2,43 persen.
Selain itu, Desmon menyampaikan kondisi Kota Solok berdasarkan capaian pembangunan pada tahun 2023. Rata-rata Pendapatan Per Kapita Penduduk Kota Solok mencapai Rp67,6 juta dengan angka ketimpangan pendapatan (Gini Ratio) 0,256. Tingkat ketimpangan pendapatan menunjukkan perbaikan tiga tahun terakhir, tahun 2021 tercatat 0,277.
Selama tahun 2023 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) berada di angka 3,72 persen, TPT Kota Solok nomor tiga terendah di Sumatera Barat. Capaian-capaian pemerintah Kota Solok juga dibarengi dengan komitmen pemerintah Kota Solok dalam pengelolaan keuangan daerah sehingga mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan.
Ia juga menyampaikan ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam Musrenbang RKPD tahun ini. Seperti tahun 2025 adalah awal dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJN) 2025-2045 yang sekaligus juga langkah awal dari RPJPD tingkat provinsi dan pemerintah kota.
Tahun 2025 juga merupakan tahun pertama jabatan wali kota terpilih pada Pilkada pada akhir tahun ini.
“Masa transisi ini harus kita cermati bersama sehingga tidak berbenturan dengan aturan yang ada,” ucapnya.
Di samping itu, Asisten II Sekretariat Daerah Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kota Solok Jefrizal mengapresiasi Bappeda Kota Solok dan semua pihak terkait perencanaan pembangunan atas keberhasilan Kota Solok dalam perencanaan daerah.
Sehingga Kota Solok dianugerahi sebagai Pemerintah Daerah terbaik dalam perencanaan pembangunan tingkat Provinsi Sumatera Barat.
Jefrizal mengatakan Musrenbang RKPD ini merupakan rangkaian Musrenbang yang sudah dimulai sejak Pra Musrenbang di tingkat RW, berjenjang di Kelurahan, Kecamatan hingga final di tingkat kota.
Pada kesempatan tersebut, Asisten II juga memaparkan capaian pemerintah Kota Solok pada tahun sebelumnya, seperti pertumbuhan ekonomi Kota Solok yang mencapai 4,81 persen merupakan nomor dua tertinggi di Sumatera Barat setelah Kota Padang Panjang sebesar 4,84 persen.
Pertumbuhan ekonomi ini juga menunjang Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Solok. IPM Kota Solok terus membaik dan tumbuh positif, dari 73,4 pada tahun 2005 menjadi 79,35 tahun 2022. Kemudian pada tahun 2023 tercatat naik menjadi 79,66.
“IPM Kota Solok di atas rata-rata nasional dan berada pada peringkat keempat di Sumatera Barat,” ujar Jefrizal.
Pemerintah Kota Solok juga dinilai berhasil dalam pemberantasan kemiskinan, saat ini Kota Solok masuk dalam tujuh besar kota dengan tingkat kemiskinan terendah di Indonesia tahun 2023 sebesar 3,05 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: RKPD 2025 Kota Solok sasar peningkatan ekonomi dan daya saing