12 dari 14 Indikator Kinerja Sektor Pendidikan di Pesisir Selatan alami peningkatan yang Pesat

id BERITA PESSEL,BERITA SUMBAR,PENDIDIKAN PESSEL

12 dari 14 Indikator Kinerja Sektor Pendidikan di Pesisir Selatan alami peningkatan yang Pesat

Bupati Pesisir Selatan Rusma Yul Anwar (baju putih pakai syal) dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Salim Muhaimin (baju merah) foto bersama dengan siswa SMPN 7 Sutera

Painan (ANTARA) - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan, Salim Muhaimin membahas indikator kinerja pendidikan untuk menyelesaikan perdebatan tentang informasi yang beredar saat ini tentang sistem pendidikan di daerah tersebut.

“Semuanya berjalan ke arah yang sangat positif, dan kami optimis dengan pondasi yang dibangun saat ini, maka untuk tahun-tahun kedepan trend baik ini masih akan berlanjut, Insya Allah,” kata Kadisdikbud Pesisir Selatan, Salim Muhaimin pada Selasa (9/4) di Painan.

Ia secara jelas mengatakan , bahwa dari 14 indikator kinerja sektor pendidikan, hanya dua indikator yang mengalami penurunan, sementara 12 lainnya mengalami peningkatan.

Pertama, kata Salim, ialah Indikator IPM, pada 2022 sebesar 70,84 poin, dan pada 2023 menjadi 72,24 atau naik 1,4 poin.

Kedua, Indeks Pencapaian SPM, pada 2022 sebesar 52,3 persen, dan pada 2023 menjadi 68,3 persen atau naik 16 persen dengan klasifikasi tuntas muda.

Ketiga, Kemampuan Literasi, pada 2022 sebesar 49,07 persen, dan pada 2023 menjadi 63,5 atau naik 14,43.

Keempat, Kemampuan Numerasi, pada 2022 sebesar 31,35 persen, dan pada 2023 menjadi 59,79 atau naik 28,44 persen.

Kelima, Angka Partisipasi Sekolah 5-6, pada 2022 sebesar 71,66 persen, dan pada 2023 menjadi 74,37 atau naik 2,71 persen.

Keenam, Angka Partisipasi Sekolah (APS) 6-18, pada 2022 sebesar 76,38 persen, dan pada 2023 menjadi 77,39 atau naik 1,01 persen.

Ketujuh, Angka Partisipasi Sekolah (APS) 18 Kesetaraan, pada 2022 sebesar 22 persen, dan pada 2023 menjadi 30,63 atau naik 8,63 persen.

Kedelapan, Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/Paket A/SDLB, pada 2022 sebesar 100,18 persen, dan pada 2023 menjadi 100,8 atau naik 0,62 persen.

Kesembilan, Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A/SDLB, pada 2022 sebesar 89,63 persen, dan pada 2023 menjadi 89,71 atau naik 0,08 persen.

Kesepuluh, Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTS/Paket B/SMPLB, pada 2022 sebesar 105,32 persen, dan 2023 menjadi 105,78 atau naik 0,46 persen.

Kesebelas, Harapan Lama Sekolah, pada 2022 sebesar 13,35 persen, dan pada 2023 menjadi 13,36 atau naik 0,01 persen.

Keduabelas, Rata-Rata Lama Sekolah, pada 2022 sebesar 8,43 persen, dan pada 2023 menjadi 8,58 atau naik 0,15 persen.

Sementara yang turun adalah Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTS/Paket B/SMPLB dari 79,88 persen pada 2022 menjadi 78,16 pada 2023 atau turun 1,72 persen.

Kemudian, Angka Partisipasi Sekolah (APS) 7-15 dari 98,94 persen pada 2022 menjadi 98,73 pada 2023 atau turun 0,21 persen.

“Penurunan dua indikator tersebut sangat bisa ditoleransi, serta tidak berpengaruh secara signifikan terhadap indikator kinerja secara umum,” ungkap Salim.

“Dan pada penilaian tahun ini kami optimis persentasenya juga akan meningkat,” tutupnya.