PLN ajak mahasiswa Unand bersiap hadapi transisi energi hijau

id net zero emission, pln, srikandi pln, unand,transisi energi, energi hijau

PLN ajak mahasiswa Unand bersiap hadapi transisi energi hijau

Gerbang masuk ke Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat (Sumbar). (ANTARA/Muhammad Zulfikar).

Padang (ANTARA) - Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero melalui Gugus Tugas Srikandi mengajak mahasiswa Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat (Sumbar) bersiap menghadapi transisi energi hijau.

"Sebagai perusahaan energi terbesar di Indonesia, PLN berkomitmen menjadi leader transisi energi menuju energi hijau," kata Champion Srikandi PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumbar Wilsriza di Padang, Kamis.

Oleh karena itu, sambung dia, PLN terus mengajak dan menggandeng semua pihak termasuk perguruan tinggi di Tanah Air agar bersiap menghadapi transisi energi hijau.

Wilsriza mengatakan pembahasan tentang transisi energi hijau pada dasarnya telah menjadi perhatian negara-negara besar di dunia tidak terkecuali Indonesia selama beberapa tahun terakhir. Bahkan, negara-negara di dunia bersepakat melalui Perjanjian Paris tentang perubahan iklim untuk memastikan pencapaian net zero emission pada tahun 2060.

Senada dengan itu, General Manager PLN UID Sumbar Eric Rossi Nugroho mengajak mahasiswa di perguruan tinggi tertua di luar Pulau Jawa itu mulai memikirkan termasuk bertekad menuju net zero emission.

Menurut Nugroho, siapa saja termasuk mahasiswa mempunyai peran penting dalam mewujudkan net zero emission. Langkah itu dapat diwujudkan dengan mengurangi emisi misalnya menghemat penggunaan energi listrik, penggunaan transportasi umum ramah lingkungan dan lain sebagainya.

Sementara itu, Sekretaris Universitas Aidinil Zetra mengatakan kehadiran Srikandi PLN diharapkan mampu membangun kesadaran semua pihak khususnya mahasiswa untuk mengambil peran nyata dalam menyukseskan transisi energi hijau.

Aidinil menegaskan upaya PLN yang mengedukasi mahasiswa tentang transisi energi hijau sangat penting, dan selaras dengan tujuan kampus yang diresmikan Mohammad Hatta itu tentang energi hijau masa depan.

Apalagi, para akademisi, mahasiswa dan banyak pihak lainnya gelisah dan khawatir terkait perubahan iklim akibat penggunaan energi fosil yang berlebihan selama bertahun-tahun.

Imbasnya, kebijakan atau langkah tersebut menyebabkan peningkatan emisi gas rumah kaca yang melebihi batas aman sehingga berkontribusi terhadap perubahan iklim yang terjadi.