PT AMP Plantation serahkan bantuan bahan kebutuhan pokok bagi korban banjir di Agam

id PT. AMP Plantation,Berita agam,Berita sumbar,Banjir agam

PT AMP Plantation serahkan bantuan bahan kebutuhan pokok bagi korban banjir di Agam

Corporate Development Officer (CDO) PT AMP Plantation Agung Sriyono Hadi menyerahkan bantuan bahan kebutuhan pokok kepada Wali Nagari Salareh Aia Barat Rabuman Dt Jeloanso, Jumat (5/1). Dok PT AMP Plantation

Lubukbasung (ANTARA) - PT. AMP Plantation menyerahkan bantuan bahan kebutuhan pokok bagi korban banjir di Nagari atau Desa Salareh Aia Barat, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Jumat (5/1).

Bantuan tersebut diserahkan Corporate Development Officer (CDO) PT AMP Plantation Agung Sriyono Hadi kepada Wali Nagari Salareh Aia Barat Rabuman Dt Jeloanso, disaksikan oleh perangkat nagari, unsur Babinsa dan Babhinkantibmas Kecamatan Palembayan.

"Bantuan yang kita berikan itu bentuk kepedulian perusahaan bergerak di perkebunan kelapan sawit terhadap warga sekitar perusahaan," kata Corporate Development Officer (CDO) PT AMP Plantation Agung Sriyono Hadi di Lubuk Basung, Jumat.

Ia mengatakan, bantuan yang diserahkan berupa beras sebanyak 500 kilogram atau 50 goni, telur ayam 1.500 butir atau 50 papan.

Setelah itu minyak goreng Sania 168 liter atau 14 dus dan mie instan 600 bungkus atau 15 dus.

Pihak Manajemen PT. AMP Plantation menyampaikan semoga dengan bantuan yang diberikan bisa meringankan beban masyarakat Tapian Kandis dalam musibah ini.

Sehubungan informasi yang diperoleh banyak kebutuhan pokok masyarakat yang ikut hanyut oleh banjir yang arusnya sangat deras ini melanda daerah itu.

"Kedepan kita bakal menurunkan alat berat untuk membersihkan material di sekitar banjir. Namun kita masih menunggu, karena daerah tersebut curah hujan masih tinggi," katanya.

Sementara Wali Nagari Salareh Aia Barat Rabuman Dt Jaloanso menyampaikan rasa terima kasih kepada manajemen PT. AMP Plantation yang cepat tanggap dalam membantu masyarakat di sekitar perusahaan.

"Saya memahami bahwa pihak perusahaan juga banyak lahan terendam dan tentunya mempengaruhi produksi, akan tetapi perusahaan tetap mengutamakan bantuan kepada masyarakat sekitar yang terkena musibah ini," katanya.

Ia mengakui, sebanyak 85 unit rumah yang dihuni 100 kepala keluarga terendam banjir di Tapian Kandih dan Muaro Kandang pada 2 dan 3 Januari 2024.

Banjir setinggi satu meter itu akibat curah hujan cukup tinggi melanda daerah itu, sehingga merusak ruas jalan, lahan pertanian dan menghanyutkan beberapa kolam lele milik warga setempat.

"Banjir juga merusak saluran irigasi di daerah tersebut," katanya.