Padang giatkan aksi bergizi cegah anemia pada pelajar
Padang (ANTARA) - Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat terus menggiatkan berbagai upaya pengentasan dan pencegahan anemia terhadap masyarakat khususnya pelajar salah satunya melalui Gerakan Aksi Bergizi.
"Gerakan Aksi Bergizi menjadi salah satu upaya strategis dalam meningkatkan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah pada remaja putri," kata Asisten I Sekretariat Daerah Kota Padang Edi Hasymi di Padang, Kamis.
Gerakan Aksi Bergizi, lanjut dia, juga merupakan salah satu indikator layanan intervensi gizi spesifik dalam percepatan penanganan stunting di Tanah Air.
Anemia, kata dia, merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang bisa dialami semua kalangan. Mulai dari balita, remaja, ibu hamil hingga lanjut usia (lansia).
Pemerintah Kota Padang telah melakukan sejumlah langkah melalui pendidikan gizi seimbang, fortifikasi pangan hingga suplementasi tablet tambah darah.
Meskipun pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri sudah dilakukan, namun sayangnya prevalensi anemia di kota itu masih cukup tinggi. Kurangnya kepatuhan dalam mengonsumsi tablet tambah darah menjadi salah satu pemicu anemia, katanya.
"Kami berpesan agar remaja putri membiasakan diri mengonsumsi makanan yang bergizi dan rutin minum tablet tambah darah," ajak dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Sri Kurnia Yati mengatakan kegiatan aksi bergizi dimulai dengan senam bersama, sarapan hingga pemberian tablet tambah darah kepada 360 pelajar sekolah menengah pertama.
"Tujuannya untuk membiasakan remaja putri meminum tablet tambah darah sekali dalam seminggu guna mencegah anemia," kata dia.
Senada dengan itu, dokter spesialis anak, Asrawati, menjelaskan remaja rentang usia 12 hingga 15 tahun normalnya memiliki hemoglobin di angka 12. Jika tidak sampai di angka tersebut maka bisa jadi pertanda anemia.
"Oleh karena itu, perlu adanya pemberian tablet tambah darah. Termasuk mengonsumsi makanan berprotein setiap hari," kata dia.
"Gerakan Aksi Bergizi menjadi salah satu upaya strategis dalam meningkatkan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah pada remaja putri," kata Asisten I Sekretariat Daerah Kota Padang Edi Hasymi di Padang, Kamis.
Gerakan Aksi Bergizi, lanjut dia, juga merupakan salah satu indikator layanan intervensi gizi spesifik dalam percepatan penanganan stunting di Tanah Air.
Anemia, kata dia, merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang bisa dialami semua kalangan. Mulai dari balita, remaja, ibu hamil hingga lanjut usia (lansia).
Pemerintah Kota Padang telah melakukan sejumlah langkah melalui pendidikan gizi seimbang, fortifikasi pangan hingga suplementasi tablet tambah darah.
Meskipun pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri sudah dilakukan, namun sayangnya prevalensi anemia di kota itu masih cukup tinggi. Kurangnya kepatuhan dalam mengonsumsi tablet tambah darah menjadi salah satu pemicu anemia, katanya.
"Kami berpesan agar remaja putri membiasakan diri mengonsumsi makanan yang bergizi dan rutin minum tablet tambah darah," ajak dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Sri Kurnia Yati mengatakan kegiatan aksi bergizi dimulai dengan senam bersama, sarapan hingga pemberian tablet tambah darah kepada 360 pelajar sekolah menengah pertama.
"Tujuannya untuk membiasakan remaja putri meminum tablet tambah darah sekali dalam seminggu guna mencegah anemia," kata dia.
Senada dengan itu, dokter spesialis anak, Asrawati, menjelaskan remaja rentang usia 12 hingga 15 tahun normalnya memiliki hemoglobin di angka 12. Jika tidak sampai di angka tersebut maka bisa jadi pertanda anemia.
"Oleh karena itu, perlu adanya pemberian tablet tambah darah. Termasuk mengonsumsi makanan berprotein setiap hari," kata dia.