Tim Basarnas lanjutkan pencarian nelayan hilang di Mandiangin Pasaman Barat

id Basarnas Pasaman,Berita pasaman,Berita sumbar,Kapal karam pasbar,Berita pasbar,nelayan hilang di Mandiangin Pasaman Barat

Tim Basarnas lanjutkan pencarian nelayan hilang di Mandiangin Pasaman Barat

Tim Basarnas Pasaman kembali lanjutkan pencarian terhadap nelayan yang hilang akibat kapal mereka karam dihantam ombak besar di di Jorong Mandiangin Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat, Selasa. (Antara/HO-Basarnas Pasaman).

Simpang Empat (ANTARA) - Tim Basarnas Pasaman, Sumatera Barat pagi ini kembali melanjutkan pencarian terhadap nelayan yang hilang akibat kapal mereka karam dihantam ombak besar di di Jorong Mandiangin Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat pada Senin (8/5).

"Pagi ini pencarian kembali kita lanjutkan karena saat pencarian malam tadi tidak ditemukan," kata Koordinator Basarnas Pasaman Dhio Ulwi Finanda di Simpang Empat, Selasa.

Ia mengatakan pencarian terhadap nelayan yang hilang pada Senin (8/5) malam mengalami kesulitan karena cuaca hujan dengan gelombang tinggi serta penerangan terbatas di perairan sekitar Mandiangin.

"Setelah melakukan penelusuran sejauh 5-7 kilometer menggunakan boat RIB maka pencarian dihentikan dan dilanjutkan kembali pagi ini," katanya.

Dalam melakukan pencarian terhadap korban atas nama Nofrizal pihaknya juga dibantu oleh 10 kapal nelayan serta dari TNI Angkatan Laut san Pol Airut.

Ia menjelaskan pada Senin (8/5) dua kapal nelayan di Jorong Mandiangin Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat karam dan satu orang dinyatakan hilang.

Kapal nelayan karam pertama terjadi pukul 15.00 WIB dengan tiga orang penumpang kapal itu atau person On Board selamat.

Ketiganya masing-masing bernama Ipat, Yuda dan Buyunh Zefra selamat dari bencana itu.

Kemudian kapal kedua karam sekitar pukul 17.00 WIB dengan penumpang kapal dua orang. Satu orang bernama Buyung Karung selamat dan satu lagi Nofrizal masih dalam pencarian hingga Selasa.

Menurutnya kapal itu karam karena dihantam ombak besar saat memasuki Muara Binguang Mandiangin karena cuaca ekstrem saat ini.

Ia menyebutkan saat ini cuaca ekstrem melanda Pasaman Barat sehingga badai dan angin kencang terus terjadi.

"Kepada nelayan diharapkan waspada cuaca ekstrem ini jika saat melaut. Apabila melaut gunakanlah pelampung.

Jika cuaca ekstrem sangat rawan kapal dihantam ombak besar atau badai," katanya.***3***