Berlin, (ANTARA) - Kanselir Jerman Olaf Scholz menyuarakan keraguan tentang pembicaraan damai yang diusulkan dengan Rusia, dan berjanji akan melanjutkan dukungan militer Jerman ke Ukraina.
“Perang agresi Rusia terus berlanjut. Mereka merekrut pasukan baru dan mengirim mereka ke garis depan,” kata Scholz dalam konferensi pers di Berlin, Senin (12/3).
Pernyataannya muncul sebagai tanggapan atas pertanyaan tentang proposal diplomat veteran Jerman Wolfgang Ischinger baru-baru ini untuk meluncurkan inisiatif perdamaian guna mengakhiri perang.
“Ukraina siap untuk perdamaian, tetapi tentu saja itu bukan perdamaian yang didikte. Anda tidak dapat bernegosiasi ketika seseorang menodongkan pistol ke kepala Anda. Namun, itulah yang masih ingin dilakukan oleh presiden Rusia,” kata Scholz.
Dia menuding Presiden Rusia Vladimir Putin mengobarkan perang kejam melawan Ukraina yang mengakibatkan kematian ribuan warga sipil dan tentara.
“Di Rusia juga, banyak ibu dan ayah berduka atas kematian anak-anak mereka karena perang yang menghancurkan ini, atas rencana imperialis presiden Rusia,” ujar dia.
Scholz menegaskan bahwa Jerman akan terus memberikan dukungan militer ke Ukraina bersama sekutunya.
"Apa yang kami lakukan saat ini bertujuan untuk mengubah situasi dan mewujudkan perdamaian yang adil bagi Ukraina," tuturnya.
Ischinger menyerukan proses perdamaian
Ischinger, mantan kepala Konferensi Keamanan Munich, memperingatkan bahwa seseorang tidak dapat mengakhiri perang dengan memberikan dukungan militer lebih lanjut ke Ukraina dan menyerukan peningkatan upaya diplomatik untuk solusi damai.
“Kita harus memulai proses untuk mencari solusi damai bagi Ukraina. Dan kita harus melakukannya sekarang,” tulis dia dalam artikel tamu untuk surat kabar Tagesspiegel.
Dia juga mengusulkan pembentukan kelompok kontak politik-strategis di antara negara-negara yang dapat berkontribusi pada solusi damai.
Ischinger mengatakan kelompok ini harus memeriksa unsur-unsur rencana perdamaian yang mungkin, mengembangkan strategi negosiasi, dan menyiapkan rancangan teks dalam koordinasi dengan pihak berwenang Ukraina. (*)
Berita Terkait
KPAI minta pemilik PO bus bertanggung jawab atas kelayakan bus
Senin, 13 Mei 2024 5:14 Wib
PMI Pasaman turun lakukan pencarian korban banjir di Agam
Senin, 13 Mei 2024 4:19 Wib
Seluruh Korban Kecelakaan Bus Pariwisata yang Terguling di Ciater Subang Mendapat Santunan Jasa Raharja
Minggu, 12 Mei 2024 21:31 Wib
Penerapan gaya hidup berkelanjutan di PLN mendapat respons positif berbagai kalangan
Minggu, 12 Mei 2024 21:21 Wib
Bencana banjir dan longsor, PLN gerak cepat atasi gangguan kelistrikan Sumbar
Minggu, 12 Mei 2024 21:13 Wib
Gubernur Sumbar bantu evakuasi korban longsor dalam jurang
Minggu, 12 Mei 2024 20:57 Wib
Polisi selidiki kecelakaan truk akibatkan pengendara motor meninggal
Minggu, 12 Mei 2024 20:01 Wib
32 korban luka kecelakaan bus Subang dibawa ke RS Depok
Minggu, 12 Mei 2024 20:00 Wib