Tak ada penculikan anak di Padang, Ternyata cuma rekayasa

id penculikan anak,polsek lubuk begalung,polresta padang

Tak ada penculikan anak di Padang, Ternyata cuma rekayasa

Orang tua dari siswi Z didampingi oleh Kapolsek Lubuk Begalung Kompol Harry Mariza Putra di Kantor Polsek Lubuk Begalung, Padang Sumatera Barat (Sumbar) pada Selasa (31/1). (ANTARA/FathulAbdi)

Padang, (ANTARA) - Kepolisian Sektor Lubuk Begalung, Padang, Sumatera Barat (Sumbar) mengungkapkan bahwa kejadian penculikan siswi Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Lubuk Begalung kota setempat pada Senin (30/1) hanya rekayasa belaka dari si anak.

"Usai kejadian kemarin kami langsung melakukan penyelidikan dan melakukan pemeriksaan di lapangan, hingga akhirnya terungkap bahwa peristiwa tersebut hanyalah rekayasa," kata Kepala Kepolisian Sektor Lubuk Begalung Kompol Harry Mariza Putra di Padang, Selasa.

Ia menjelaskan dari pemeriksaan lapangan pihaknya tidak menemukan petunjuk atau bukti yang bisa mengkonfirmasi adanya dugaan penculikan terhadap anak.

Dari sana polisi kemudian mendatangi rumah keluarga siswi SD berinsial Z yang beralamat di Kelurahan Gurun Laweh Nan XX, Kecamatan Lubuk Begalung.

"Kami bangun komunikasi dengan anak dan keluarga, lalu melakukan pendekatan secara emosional dengan bicara dari hati ke hati," katanya.

Dari komunikasi tersebut akhirnya siswi Z mengakui bahwa keterangannya pada Senin tentang dirinya hendak diculik hanyalah cerita yang dibuat-buat.

Alasan itu dibuat oleh Z lantaran takut terlambat datang ke sekolah pada hari itu, hingga kemudian mengarang cerita kepada sang nenek.

Sang nenek yang mendapatkan pengakuan dari cucunya saat itu langsung datang ke sekolah tanpa rasa curiga untuk mengadu, kemudian informasi tersebut beredar luas di tengah masyarakat.

"Saya selaku orang tua meminta maaf atas apa yang dilakukan anak saya kemaren karena telah mengarang cerita tentang penculikan," kata orang tua sisiwi Z bernama Syafrina (38) ketika mendatangi kantor Polsek Lubuk Begalung pada Selasa.

Ia membenarkan bahwa putri keempatnya yang masih kelas 5 SDN tersebut mengarang cerita karena takut datang terlambat.

Pada bagian lain, setelah terungkapnya kebenaran peristiwa itu pihak Polsek Lubeg akan memfasilitasi sang anak untuk kembali ke sekolah.

"Kami akan mendampingi anak untuk kembali ke sekolah besok, agar segala dampak dan efek yang timbul dari masalah ini selesai. Dan anak bisa kembali sekolah dengan tenang dan aman," jelasnya.