Suara guguran Merapi terdengar satu kali pada Selasa pagi, BPPTKG: intensitas sedang

id merapi,guguran merapi,BPPTKG,erupsi merapi

Suara guguran Merapi terdengar satu kali pada Selasa pagi, BPPTKG: intensitas sedang

Luncuran lava pijar keluar dari kawah Gunung Merapi terlihat dari Srumbung, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (4/5/2022). Menurut data BPPTKG Yogyakarta pada periode pengamatan 4 Mei 2022 pukul 00.00-12.00 WIB telah terjadi 11 guguran lava dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter ke arah barat daya. (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/tom.)

Yogyakarta (ANTARA) - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan suara guguran terdengar sebanyak satu kali dari Gunung Merapi berdasarkan periode pengamatan pada Selasa (10/1) mulai pukul 00.00 WIB sampai 06.00 WIB.

Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso melalui keterangan resminya di Yogyakarta, Selasa, menjelaskan suara guguran di gunung api aktif itu terdengar dengan intensitas sedang.

"Terdengar satu kali suara guguran dari Pos Babadan dengan intensitas suara sedang," ujar Agus.

Pada periode tersebut, BPPTKG juga mencatat 18 kali gempa guguran, lima kali gempa fase banyak, 22 gempa vulkanik dalam, serta dua kali gempa tektonik jauh.

Berdasarkan pengamatan visual, kata dia, asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang setinggi 20-25 meter di atas puncak gunung yang terletak di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah itu.

Baca juga: Gunung Marapi Sumbar Erupsi 72 kali hingga hari ini

Sementara cuaca di gunung itu berawan dengan angin bertiup lemah ke arah timur, suhu udara 18-18,3 derajat Celsius, kelembapan udara 70-94,4 persen, dan tekanan udara 568.5-689.25 mmHg.

Sementara itu, kata Agus, berdasarkan hasil analisis morfologi pada periode 30 Desember 2022 sampai 5 Januari 2023, tidak teramati perubahan morfologi yang signifikan pada kubah Merapi.

"Tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan dari kubah barat daya dan kubah tengah," kata dia.

Volume kubah lava barat daya tercatat sebesar 1.616.500 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.772.000 meter kubik.

Hingga kini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.

Baca juga: BKSDA Sumbar sebut 104 pendaki disterilkan dari Gunung Marapi

Guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area dalam sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Boyong (sejauh maksimal lima km) serta Sungai Bedog, Krasak, Bebeng (sejauh maksimal tujuh km).

Selain itu, guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area di sektor tenggara yang meliputi Sungai Woro (sejauh maksimal tiga km) dan Sungai Gendol (sejauh lima km).

Apabila gunung api itu mengalami letusan eksplosif, kata Agus, lontaran material vulkaniknya dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPPTKG: Suara guguran Merapi terdengar satu kali pada Selasa pagi