Pengolahan ikan kering di Pariaman mulai produksi pasca cuaca ekstrem

id Pengolahan ikan kering di Pariaman,Berita Pariaman,Berita sumbar

Pengolahan ikan kering di Pariaman mulai produksi pasca cuaca ekstrem

Anggota Kelompok Nelayan Fiyo Suki di Kota Pariaman, Sumatera Barat sedang menyusun ikan sebelum dijemur di bawah terik matahari. (ANTARA/Aadiaat M. S.)

Pariaman (ANTARA) - Pelaku usaha pengolahan ikan kering atau ikan asin di Kota Pariaman, Sumatera Barat mulai kembali dapat berproduksi pada Minggu (27/11) yang sebelumnya tidak dapat beroperasi karena cuaca ekstrem yang menerpa daerah itu selama dua pekan.

"Tidak dapat produksi karena selain hujan dan angin kencang, nelayan juga tidak dapat melaut seperti biasa sehingga tidak ada ikan untuk dikeringkan," kata Ketua Kelompok Nelayan Fiyo Suki, Ardison yang melakukan pengolahan ikan di Pariaman, Senin.

Ia mengatakan meskipun nelayan di Pariaman sudah mulai melaut untuk menangkap ikan pada Jumat (25/11) namun ikan tangkapan tersebut masih untuk memenuhi permintaan pasar terhadap ikan segar.

Sehingga, lanjutnya ikan yang dikeringkan saat ini masih dipasok dari luar daerah yaitu Kabupaten Pasaman Barat. Ikan-ikan yang dikering tersebut nantinya akan dijual ke sejumlah daerah di provinsi tersebut.

"Kalau sekarang ikan kering ini dikirim ke Padang, kalau dulu sampai ke Provinsi Jambi," katanya.

Ia menyampaikan pengolahan ikan milik kelompok tersebut masih bersifat tradisional atau menggunakan panas matahari sehingga dalam satu hari hanya mampu memproduksi 150 sampai 200 kilogram ikan kering dengan harga Rp50 ribu per kilogram.

Sedangkan untuk jumlah anggota kelompok tersebut juga nelayan yang ketika melaut menggunakan kapal tradisional sehingga pihaknya kesulitan untuk meningkatkan produksi ikan kering.

Untuk diketahui, Pariaman dan sekitarnya diterpa hujan dan angin kencang semenjak Jumat (11/11) sampai Kamis (24/11).

Sebelumnya Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) mencatat pengusaha yang merupakan keluarga nelayan di daerah itu memproduksi 208,5 ton ikan olahan sepanjang 2020 yang jumlah itu sama dengan 2019.

"Yang diproduksi berupa ikan kering atau ikan asin dan serbuk ikan untuk pakan ternak yang pemasarannya tidak saja di Pariaman namun juga di sejumlah daerah lainnya di Sumbar," kata Kepala Bidang Kelautan dan Perikanan, Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kota Pariaman, Citrha Aditur Bahri di Pariaman.

Ia menyebutkan setidaknya ada 28 pelaku usaha di Pariaman memproduksi ikan asin dan serbuk ikan yang bahan bakunya diambil dari hasil tangkapan nelayan setempat.