Legislator: jalan Kambura persingkat akses Pessel ke sirip tol Solsel-Rengat

id tol sumatera,sirip tol solok selatan-rengat,jalan kambura,dprd sumbar

Legislator: jalan Kambura persingkat akses Pessel ke sirip tol Solsel-Rengat

Anggota DPRD Sumatera Barat, Mario Syahjohan (tiga kanan). (ANTARA/HO)

Padang Aro (ANTARA) - Anggota DPRD Sumatera Barat, Mario Syahjohan mengatakan bahwa jalan Kambang-Muara Labuh (Kambura) akan mempersingkat jarak tempuh masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan provinsi itu ke sirip tol Solok Selatan-Rengat, Riau.

Mario Syahjohan di Padang, Selasa, mengatakan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjanjikan jalur sirip tol yang menghubungkan Solok Selatan-Rengat masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2024-2029.

Pembangunan sirip tol tersebut, selain akan mempercepat transportasi juga mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi daerah-daerah sekitarnya, seperti Kerinci, Sungai Penuh, Bungo, Solok Selatan, Dharmasraya, dan Pesisir Selatan.

Sementara masyarakat Pesisir Selatan, katanya untuk terkoneksi dengan sirip tol Solok Selatan-Rengat hanya memiliki satu jalan, yakni dari Tapan yang memakan waktu hampir satu hari perjalanan jika berangkat dari Painan.

Jalan tembus Muara Labuh-Kambang yang telah dirintis sejak ratusan tahun yang lampau, namun terkendala karena melintasi zona inti Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), bisa memperpendek jalan tempuh masyarakat Pesisir Selatan ke sirip tol Solok Selatan-Rengat, katanya.

Ia mengatakan Balitbang Sumbar telah melakukan kajian jalan Kambang-Muara Labuh pada 2021. "Dari empat tahap yang harus dilalui, yakni kajian, izin, DED dan anggaran. Dan satu tahap sudah selesai," katanya.

Kemudian terkait izin, Pemprov Sumbar nanti akan membawa hasil kajian tersebut ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Balai Besar TNKS. Jalan Kambang-Muara Labuh sepanjang 55 kilometer, dimana 4,5 kilometer berada dalam kawasan taman nasional tersebut.

Karena jalan ini strategis dari segi ekonomi, adat budaya, pariwisata dan jalur evakuasi tsunami dari Pesisir Selatan ke Solok Selatan, ia mengharapkan Presiden Jokowi dan Menteri LHK menyetujuinya seperti jalan yang menghubungkan Pesisir Selatan - Kabupaten Solok, yakni Bayang-Alahan Panjang, karena keduanya ini melintasi TNKS.

"Ini juga memiliki sejarah antara masyarakat Kambang dan Muara Labuh," ujarnya.

Keberadaan jalan Kambang - Muara Labuh, katanya akan mempersingkat akses Pesisir Selatan ke Solok Selatan karena hanya menempuh waktu 40 menit, berbeda jika harus melalui Padang yang memakan waktu sekitar 6 jam.

"Kami tentu meminta dukungan dari masyarakat Solok Selatan dan Pesisir Selatan akan upaya ini bisa disetujui oleh pemerintah pusat karena pentingnya jalan ini," katanya. (*)