Polres Bukittinggi gelar simulasi penanganan rusuh Pemilu

id polres bukittinggi,simulasi sistem pengamanan kota

Polres Bukittinggi gelar simulasi penanganan rusuh Pemilu

Simulasi pengendalian massa oleh Kepolisian di Bukittinggi, Kamis (29/09).Ratusan petugas gabungan ikut serta dalam kegiatan pengamanan jelang Pemilu 2024. (ANTARA/Al Fatah)

Bukittinggi (ANTARA) - Polres Bukittinggi, Sumatera Barat melakukan Simulasi Sistem Pengamanan (Sispam) kota untuk menghadapi kemungkinan terjadinya unjuk rasa saat proses Pemilu dan cipta kondisi di wilayah hukum daerah setempat.

"Simulasi ini menjadi tahapan penting dalam proses manajerial untuk hadapi kemungkinan kerusuhan dan unjuk rasa di tahapan Pemilu, kami siagakan komando dan kekuatan personel bersama sinergitas komponen sarana dan prasarana," kata Kapolres Bukittinggi, AKBP Wahyuni Sri Lestari di Bukittinggi, Kamis.

Simulasi digelar di Lapangan Ambacang yang berada di perbatasan Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam dan diikuti ratusan personel polisi bersama warga, Kamis.

Menurutnya, kegiatan yang dilaksanakan itu merupakan antisipasi hal terburuk apabila pelaksanaan pengumuman hasil verifikasi pada per tahapan pilkada ada oknum masyarakat yang tidak terima dengan hasil putusan KPU.

Sebelum proses simulasi, Petugas Gabungan yang terdiri dari TNI-Polri, Satpol PP dan Dishub serta relawan melakukan Apel Siaga dan diperiksa kelengkapan pengamanannya.

Kapolres menegaskan komitmen antar Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bukittinggi sangat diperlukan untuk optimalnya upaya pencegahan kerusuhan.

"Kehidupan demokrasi memberikan ruang kebebasan bagi warga menyampaikan aspirasi dan suara, jika ada peningkatan eskalasi gangguannya, dibutuhkan komitmen bersama mengatasi secara nyata, ini yang kami siapkan," kata dia.

Kapolres menyebut pengendalian massa merujuk pada Perkap Nomor 16 tahun 2006 dengan pengkondisian situasi hijau, kuning dan merah.

"Tentunya situasi hijau ke kuning kita libatkan Dalmas, begitu juga ke merah harus ada satuan tambahan dari Brimob, tujuan simulasi juga menyiapkan kemampuan personel dalam situasi ke depan yang sangat nyata namun tak terprediksi," ujarnya.

Wakil Wali Kota Bukittinggi, Marfendi menyampaikan apresiasi kepada kepolisian yang kembali menggelar simulasi setelah sejak 2019 terhenti.

"Luar biasa, mudah-mudahan bisa merangsang satuan keamanan lainnya dalam persiapan diri menghadapi permasalahan di masyarakat, Bukittinggi memiliki warga yang baik, tapi polisi harus siap siaga, persiapan harus diadakan karena kita tidak tahu dengan keamanan dari warga luar daerah yang berkunjung," katanya.

Komandan Kodim 0304 Agam, Letkol Czi Renggo Yudi menambahkan, TNI mendukung sepenuhnya persiapan pengendalian massa ini dengan menurunkan satu pleton prajurit.

"Seratus persen TNI siap mendukung dan back up setiap giat pengamanan dengan situasi dan kondusifitas serta stabilitas wilayah Bukittinggi Agam," ujarnya.