Padang, (ANTARA) - Sebanyak 12 guru besar perempuan Fakultas Peternakan Universitas Andalas (Unand) Padang mencoba memberikan sumbangsih pemikiran pembangunan peternakan di Indonesia melalui gagasan yang dituangkan dalam sebuah buku.
"Saya mengapresiasi 12 guru besar perempuan Fakultas Peternakan yang menelurkan hasil pemikirannya sebagai sumbangsih pembangunan peternakan di Tanah Air," kata Rektor Unand Prof Yuliandri di Padang, Kamis.
Ia menyampaikan hal itu pada bedah buku Peran Guru besar perempuan Peternakan dalam sumbangsih Pembangunan Peternakan Indonesia ditulis 12 guru besar perempuan Unand digelar Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Unand.
Menurut dia hasil tulisan para guru besar perempuan tersebut dapat menjadi rujukan bagi mahasiswa sebagai sarana pembelajaran hingga pemangku kepentingan di bidang peternakan di Tanah Air.
Sementara Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Unand Uyung Gatot
"Buku-buku tersebut akan terus ditingkatkan kualitasnya dan peredarannya sehingga dapat menjadi sarana pembelajaran dan inspirasi," kata dia.
Ia juga terus mendorong para dosen termasuk guru besar untuk lebih produktif dengan menulis buku hasil pemikiran.
Buku Peran Guru besar perempuan peternakan dalam sumbangsih pembangunan peternakan Indonesia terdiri atas empat bab dan 509 halaman.
Bab I membahas soal ternak ruminansia, Bab II unggas, Bab III teknologi dan industri pakan ternak unggas dan Bab IV biokteknologi hasil ternak.
12 guru besar perempuan Fakultas Peternakan Unand yang menulis buku tersebut yaitu Prof Arnim, Prof Zaituni Udin, Prof Fauzia Agustin, Prof Mardiati Zain dan Prof Wizna.
Kemudian Prof Mirnawati, Prof Husmaini, Prof Maria Endo Mahata, Prof Nuraini, Prof Yetti Marlida, Prof Endang Purwati, dan Prof Salam N Aritonang.
Salah seorang pembedah Prof Nurul Huda dari Universiti Malaysia Sabah menilai buku ini merupakan cuplikan kecil sumbangsih pemikiran dan keilmuan guru besar wanita Unand
"Dalam buku ini para penulis mencoba memberi solusi pakan alternatif untuk hewan ruminansia yang lebih murah dari sumber lokal," kata dia.
"Kemudian sumber tanaman lokal sebagai pakan komersial itu juga mengurangi ketergantungan pada pakan impor," ujarnya lagi.
Sementara salah seorang penulis buku Prof Salam N Aritonang menceritakan awal mula buku ini ditulis setelah ia melihat flyer salah satu perguruan tinggi soal kegiatan yang dilakukan oleh guru besar perempuannya pada Desember 2021.
Akhirnya ia punya ide untuk mengumpulkan guru besar perempuan di Fakultas Peternakan dan menulis buku bersama.
"Ternyata sambutan rektor cukup baik sehingga semua bisa difasilitasi termasuk bedah buku hari ini, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terbitnya buku ini," kata dia. (*)