Bupati Dharmasraya targetkan sholat idul adha digelar di masjid agung

id Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan,Masjid Agung Dharmasraya.,Sholat idu adha dharmasraya

Bupati Dharmasraya targetkan sholat idul adha digelar di masjid agung

Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan. (Antara/HO-Humas Dharmasraya)

Pulau Punjung (ANTARA) - Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan menargetkan pelaksanaan Sholat Idul Adha 1443 Hijriah digelar Masjid Agung Dharmasraya.

"Kita upayakan Sholat Idul Adha tahun ini digelar di masjid Agung, pengerjaannya terus dikebut sampai hari ini," katanya di Pulau Punjung, Senin.

Selain pelaksanaan sholat Idul Adha, kata dia pelepasan jama'ah haji asal daerah itu juga ditargetkan dilakukan di masjid yang berdiri di Jalan Lintas Sumatera, Gunung Medan, Kecamatan Sitiung itu.

Ia mengatakan meskipun belum dibuka untuk umum masjid tersebut sudah dipakai dalam kegiatan halal bi halal jajaran Pemkab Dharmasraya berapa waktu lalu untuk pertama kalinya.

Melihat antuasiasme warga yang didominasi ASN saat halal bihalal saat itu, Sutan Riska juga mengenang bagaimana awal berdirinya mesjid kebanggan warga Dharmasraya.

Hal tersebut dimulai pada Februari 2018, disaat Presiden Jokowi melaksanakan kunjungan kerja di Dharmasraya, cerita itu bermula ketika ia yang berada dalam satu mobil dengan kepala negara.

Ia bercerita ke presiden bahwa Dharmasraya punya keterbatasan dana dan aset, sehingga meminta agar aset Kementerian Pertanian di Jalan Lintas Sumatera Gunung Medan yang kini menjadi lokasi Mesjid Agung dihibahkan ke Pemkab Dharmasraya.

"Saat itu pak presiden merespon positif, saya diperintahkan untuk mengajukan surat permohonan," katanya.

Menurut dia berkaca dari pengalaman daerah lain, proses pengalihan aset pemerintah pusat menjadi aset daerah dapat memakan waktu hingga dua tahun, berkat bantuan Presiden, hanya dalam hitungan bulan saja aset itu sudah menjadi milik Pemkab Dharmasraya.

"Kalau ditaksir, aset tanah yang dialihkan ke kita itu sekitar Rp. 53 Miliar. Jika itu kita beli dengan APBD dari mana anggarannya," kata dia.

Dalam perjalan pembangunan mesjid agung bukan tanpa kendala, apalagi setelah COVID-19 melanda. Pandemi itu tentu membuat sumber pendapatan tidak lagi seimbang dengan rencana pembangunan daerah.

"Disaat itu, saya berfikir bagaimana pembangunan terus dapat dijalankan tanpa mengganggu APBD. Alhamdulillah, untuk landscape Dharmasraya dibantu Kementerian Pekerjaan Umum sebanyak Rp. 20 Miliar," ujarnya.

Menurut dia perjuangan panjang untuk segera pengerjaan masjid segera tuntas, sehingga ia selalu meninjau progres pembangunan.

"Kalau masyarakat sudah tidak sabar (segera menggunakan Mesjid Agung), saya yang menggagas pembangunannya lebih tidak sabar lagi," tambah dia.