Solok, (ANTARA) - Harga daging sapi masih mengalami kenaikan mencapai Rp160 ribu per kilogram setelah Lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah dari harga sebelum lebaran hanya Rp120 ribu di Pasar Raya Kota Solok, Sumatera Barat.
"Untuk daging sapi ini tergantung kualitasnya, ada juga pedagang yang mulai menjual Rp150 ribu per kilogramnya. Akan tetapi masih belum turun ke harga semula Rp120 per kilogram," kata Kabid Ketersediaan dan Distribusi Pangan, Dinas Pangan Kota Solok, Efrizal Hasdi melalui Analis Ketahanan Pangan Rico Andria Budi di Solok, Kamis.
Menurut Rico kenaikan harga daging sapi tersebut disebabkan karena stok sapi di Kota Solok mengalami kekurangan sampai sekarang sedangkan jumlah permintaan terus meningkat.
"Sehingga menyebabkan harga daging sapi tidak kunjung turun," ujar dia.
Ia menyebutkan meningkatnya permintaan daging sapi di pasar raya Solok sudah berlangsung sejak seminggu jelang Lebaran Idul Fitri, awalnya daging sapi naik dari Rp120 ribu menjadi Rp140 ribu per kilogram, kemudian naik lagi menjadi Rp150 ribu hingga Rp160 ribu per kilogram.
Selain itu, ia juga mengatakan kenaikan harga daging sapi saat ini juga disebabkan karena jumlah sapi hidup yang dipotong di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Kota Solok berkurang.
"Kenaikan harga daging sapi ini juga berimbas pada Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terhadap hewan ternak yang beredar saat ini," ucap dia.
Akibatnya hewan yang dipasok dari luar tidak masuk lagi ke Kota Solok sehingga saat ini hanya mengandalkan sapi lokal yang ada di Kota Solok sementara permintaan masih meningkat.
"Ditambah lagi saat ini daging dari Bulog tidak memasuki Kota Solok sehingga itulah yang menyebabkan terjadinya kenaikan harga sapi karena kelangkaan daging sapi itu sendiri," ucap dia.
Menurut dia dengan harga sapi yang melambung tinggi mencapai Rp160 ribu tersebut masyarakat pun juga tidak sanggup membeli karena terlalu tinggi harganya.
Ia juga mengatakan untuk mematikan ketersediaan daging menjelang perayaan Hari Raya Kurban nanti biasanya Dinas Pangan bersama Dinas Pertanian, Bidang Perekonomian, Setda, dan Rumah Potong Hewan (RPH) mengadakan survei Hari Besar Kebesaran Nasional (HBKN) menjelang hari Raya Kurban setiap tahunnya.
"Jika saat survei ditemukan harga daging sapi naiknya berlebihan maka diimbau untuk menurunkan harga ke para pedagang,"kata dia.
Selain itu, ia juga mengatakan harga daging ayam juga mengalami kenaikan harga sejak Lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah hingga sekarang, yakni dari Rp25 ribu per kilogram menjadi Rp30 ribu per kilogramnya.
"Faktor yang menyebabkan harga ayam masih naik karena ketersediaannya berkurang dan permintaan masih meningkat hingga saat ini," kata dia.
Di samping itu, salah seorang warga Kota Solok Tirta Syanin (29) mengaku tidak sanggup membeli daging sapi dengan harga yang belum juga turun.
"Kalau harga daging masih tinggi, saya lebih memilih beli ikan saja dulu untuk keluarga," kata dia.
Ia mengatakan saat ini daging juga tidak terlalu menjadi kebutuhan pokok di rumahnya. Ia membeli daging saat lebaran Idul Fitri kemarin untuk kebutuhan sambal rendang. (*)
Berita Terkait
Harga pangan, daging sapi turun Rp3.800 menjadi Rp130.390 per kg
Selasa, 19 November 2024 9:05 Wib
Harga pangan Selasa pagi, daging sapi turun menjadi Rp130.350 per kg
Selasa, 12 November 2024 9:22 Wib
Harga pangan di Jumat, daging sapi turun menjadi Rp132.490 per kg
Jumat, 8 November 2024 9:07 Wib
Harga pangan Kamis pagi, telur ayam ras naik menjadi Rp28.700 per kg
Kamis, 7 November 2024 10:08 Wib
DLH bersama Damkar Solok bersihkan los daging dan ikan Pasar Raya
Senin, 4 November 2024 4:58 Wib
Marandang Ubi Sebagai Sentuhan Inovasi, tak selalu daging
Jumat, 1 November 2024 20:30 Wib
Harga pangan, daging sapi murni turun jadi Rp134.340 per kg
Kamis, 31 Oktober 2024 9:35 Wib
Harga pangan 24 Oktober naik, daging sapi menjadi Rp136.480 per kg
Kamis, 24 Oktober 2024 8:59 Wib