Litbangtan Diminta Kembangkan Bawang Putih Berdaya Saing

id Litbangtan Diminta Kembangkan Bawang Putih Berdaya Saing

Litbangtan Diminta Kembangkan Bawang Putih Berdaya Saing

Bawang putih. (Antara)

Jakarta, (Antara) - Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian diminta mengembangkan bibit bawang putih yang memiliki daya saing seperti bawang putih dari Cina. Menteri Pertanian Suswono di Jakarta, Selasa mengatakan bawang putih dari Cina harganya Rp6.500 per Kg di pasar dalam negeri sehingga diperkirakan di negara asalnya lebih rendah dari itu. "Ini jadi tantangan kami, harganya terlalu murah sehingga Litbang kita harus berusaha bagaimana memproduksi bawang putih yang bisa seharga bawang putih Cina," katanya di sela-sela berbuka puasa dengan wartawan. Mentan menyatakan, harga bawang putih saat ini sudah turun yang mana di tingkat konsumen di bawah Rp15.000 per Kg, bahkan ketika melakukan sidak di Pasar Bogor harga bawang putih yang diimpor dari Cina Rp6.500 per Kg. Namun demikian, tambahnya, kualitas bawah putih produksi lokal lebih bagus daripada yang diimpor dari luar meskipun harganya lebih mahal. "Oleh karena itu wajar jika harga bawang putih lokal lebih mahal dari impor," katanya. Pada kesempatan itu Mentan juga menyatakan, mundurnya panen komoditas cabai dan bawang merah, mengakibatkan pasokan keduanya berkurang di pasar. Menurut dia, mundurnya masa panen ke Agustus dari perkiraan Juli, akibat iklim yang tidak menentu. "Bagi petani untuk menanam lagi, kan bingung. Ini Buat pelajaran, iklim tidak bisa diprediksi lagi," katanya. Suswono menyatakan, agar pasokan kedua komoditas tersebut lancar, pihaknya meminta kepada importir yang telah memiliki izin untuk segera merealisasikan impor. Menteri menyakini importasi pada Juli ini akan menurunkan harga bawang merah dan cabai stabil karena mahalnya harga keduanya akibat pasokan kurang ditambah jelang lebaran. "Untuk cabai dan bawang merah yang dapat ijin importasi bulan ini dilaksanakan, harga akan turun," katanya.(*/jno)