Sarilamak (ANTARA) - Forum Peningkatan Konsumsi Ikan Kabupaten Limapuluh Kota mencatat angka konsumsi ikan di daerah tersebut pada 2020 mencapai 38,15 kilogram perkapita pertahunnya dan ditargetkan meningkat 0,5 persen di 2021.
"Angka konsumsi ikan di Kabupaten Limapuluh Kota sebesar 38,15 kilogram perkapita pertahunnya.Angka ini sedikit di bawah provinsi 39,27 kilogram perkapita pertahun," ujar Ketua Forikan Limapuluh Kota Nevi Safaruddin di Sarilamak, Jumat.
Ia mengatakan angka konsumsi ikan di Limapuluh Kota termasuk cukup tinggi jika dibandingkan dengan daerah lain di Sumbar yang tidak berada di kawasan pantai.
"Kalau yang berada di kawasan pantai memang angka konsumsi ikannya tinggi. Namun, kalau yang kawasannya seperti kita, yakni di pegunungan angka kita sudah termasuk tinggi," katanya didampingi Plt Kadis Perikanan Sepdi Paindayeri.
Pada 2021 pihaknya menargetkan angka ini dapat meningkat meningkat menjadi 38,65 atau naik 0,5 persen dari 2020.
"Kita dari Forikan terus melakukan sosialisasi ke berbagai lini masyarakat, kemarin kami juga telah melakukan lomba masak serba ikan, yakni ikan gurami yang merupakan unggulan dari Limapuluh Kota dan juga lainnya," ungkapnya.
Pihaknya juga telah membagikan bantuan bibit ikan untuk kolam PAUD, TK, dan SD sembari memberikan sosialisasi manfaat makan ikan.
Ia menyebutkan bahwa Kabupaten Limapuluh Kota memiliki potensi ikan konsumsi dari budidaya sebanyak 44.507,53 ton.
"Sedangkan untuk produk unggulan kita Kabupaten Limapuluh Kota, yakni ikan gurami sago itu ada sebanyak 452.000 ekor," ujar Nevi yang juga bekerja sebagai Kepala Bagian Strategis Pimpinan di BPOM Pusat.
Ia mengatakan peningkatan konsumsi ikan telah diakui manfaatnya bagi kesehatan serta kecerdasan oleh para ahli gizi.
"Asupan yang sehat dan bergizi bermanfaat untuk pertumbuhan fisik dan membentuk kecerdasan anak. Sehingga kami akan terus mendorong angka konsumsi ikan ini terus meningkat," katanya.