Dagangannya sepi di masa pandemi, pedagang makanan-pakaian di Pasaman mengeluh begini

id berita pasaman,berita sumbar,keluh

Dagangannya sepi di masa pandemi, pedagang makanan-pakaian di Pasaman mengeluh begini

Kantin GOR dan pedagang pakaian di Lubuk Sikaping. (Antarasumbar/Septria Rahmat)

Sepinya pembeli di tempat dagangan saya semenjak COVID-19 melanda di Kabupaten Pasaman,
Lubuk Sikaping (ANTARA) - Sejumlah pedagang makanan dan minuman hingga pakaian di Kompleks Gedung Olahraga (GOR) Kecamatan Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, mengeluh sepi pembeli akibat pandemi COVID-19 di daerah itu.

"Sepinya pembeli di tempat dagangan saya semenjak COVID-19 melanda di Kabupaten Pasaman, persentase hingga mencapai 50 persen," kata seorang pedagang kantin GOR, Eva di Lubuk Sikaping, Jumat.

Saat ini pembeli hanya membeli minuman dan makanan untuk sarapan pagi saja, seperti kopi dengan harga Rp3 ribu, teh telur Rp8 ribu, lontong Rp8 ribu, nasi goreng Rp10 ribu, mie rebus Rp10 ribu dan lainnya dengan harga murah serta terjangkau.

Ia menjelaskan pembeli itu ada dari pegawai pemerintahan, anggota DPRD, wartawan dan masyarakat umum.

Sebelum pandemi COVID-19 melanda di Kabupaten Pasaman, ramai pembeli dengan persentase 90 persen, karena banyak membeli untuk sarapan pagi hingga sarapan siang.

Selain itu, kegiatan waktu itu dari pemerintahan di sekitar kompleks GOR lumayan banyak, namun saat ini acara menjadi berkurang karena tidak boleh berkumpul akibat COVID-19.

Kantin GOR ini terletak di samping Sekretaris DPRD Kabupaten Pasaman dan Kantor Bupati Pasaman.

Ia berharap mudah-mudahan COVID-19 cepat berakhir dan pembeli ramai lagi seperti biasanya serta perekonomian masyarakat stabil.

Sementara seorang karyawan pakaian, Mila membenarkan bahwa pembeli di tempatnya juga ikut sepi karena akibat COVID-19.

Pakaian yang dijual itu untuk para perempuan dan laki-laki, pakaian paling dominan yakni untuk perempuan dengan berbagai bentuk jenis kain dan ukuran.