Baru diresmikan, Pedagang Pasar Rakyat Pariaman keluhkan lantai bangunan bocor (Video)

id Pariaman, Sumbar, Padang

Baru diresmikan, Pedagang Pasar Rakyat Pariaman keluhkan lantai bangunan bocor (Video)

Salah seorang pedagang atau penghuni kios Pasar Rakyat Pariaman, Sumbar duduk di depan ember yang digunakan untuk menampung tetesan air dari plavon. (ANTARA/Aadiaat M. S. )

Pariaman, (ANTARA) - Sejumlah pedagang di lantai tiga Pasar Rakyat Pariaman di Kota Pariaman, Sumatera Barat mengeluhkan bangunan yang diresmikan pada awal April itu bocor sehingga berdampak pada dagangan mereka.

"Sebenarnya tidak bocor tapi ada saluran pembuangan air dari lantai empat yang tersumbat," kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kota Pariaman Gusniyetti Zaunit di Pariaman, Sabtu.

Ia mengatakan sebelumnya tidak ada masalah karena curah hujan yang tidak tinggi namun malam tadi curah hujan cukup tinggi sehingga saluran pembuangan tidak bisa menyalurkan air.

Ia menjelaskan saluran tersebut tersumbat karena tertutup sampah plastik di lantai empat sehingga air tidak bisa masuk ke pipa pembuangan.

Permasalahan tersebut, lanjutnya telah ditelusuri oleh pihaknya dan menjadi catatan agar hal tersebut tidak terulang kembali.

Sementara itu, salah seorang pedagang atau penghuni kios di Pasar Rakyat Pariaman, Rosneli Anwar (56) mengatakan kondisi bocor tersebut sudah terjadi semenjak awal atau semenjak dirinya pindah Pasar Rakyat Pariaman.

Ia mengatakan terkait bangunan bocor tersebut telah dilaporkannya kepada pihak pengelola pasar namun belum ada perbaikan sehingga dirinya hanya pasrah menerima kondisi tersebut.

Akibat bangunan tersebut bocor maka dirinya pun menampung tetesan air dengan ember namun karena malam tadi hujan lebat maka air dalam ember melimpah sehingga air masuk ke kiosnya.

Ia berharap pihak terkait segera memperbaiki bocor tersebut atau mencari solusi agar air tidak menetes lagi karena dapat mengganggu kenyamanan pengunjung.

Salah seorang pedagang lainnya Ade Deva (37) mengatakan baru pertama kali air masuk ke dalam kiosnya semenjak dihuni sekitar akhir Maret 2021.

"Tahunya pagi tadi, lantai dan sejumlah dagangan saya basah, sepatu basah dan kotak sepatu rusak," ujarnya.

Ia khawatir jika hal tersebut berkelanjutan maka akan berdampak pada kondisi atau kualitas sepatu yang dijualnya sehingga berujung pada kerugian.

"Kalau sekali ini tidak apa-apa, kalau berkelanjutan tentu saya bisa rugi," tambahnya.