Solok (ANTARA) - Salah seorang pemilik usaha kerupuk lipat, Tata Sasmita (53) di IX Korong, Kota Solok, Sumatera Barat mengalami kerugian cukup besar akibat pandemi COVID-19.
Tata di Solok, Rabu mengaku merasakan dampak yang cukup besar akibat pandemi COVID-19 terhadap usaha kerupuk miliknya yang dimulai sejak 1996 itu.
Sebelum pandemi melanda, omzet produksi kerupuk miliknya mencapai Rp6 juta hingga Rp7 juta per hari. Namun saat pandemi, merosot menjadi Rp3 juta atau Rp2 juta per harinya.
Menurut dia selain berkurangnya permintaan kerupuk di pasaran akibat pandemi, penambahan pabrik kerupuk di Kota Solok juga menjadi faktor utama penyebab menurunnya jumlah produksi kerupuk di tempatnya.
"Dulu hanya ada tiga pabrik kerupuk di Solok, sekarang malah bertambah menjadi tujuh pabrik. Sedangkan tempat pemasaran hanya di dua daerah, yakni Kota Solok dan Kabupaten Solok yang diantar ke warung-warung," ujar dia.
Saat ini kegiatan produksi pengolahan kerupuk di pabriknya mulai berjalan dengan normal. Namun ia terpaksa mengurangi karyawan menjadi tiga orang dari biasanya mencapai tujuh orang.
"Kita terpaksa mengurangi karyawan karena tidak sanggup menggaji mereka dengan omzet yang menurun drastis," ujar dia.
Kerupuk lipat terbuat dari olahan tepung tapioka, tepung terigu, garam, ikan, dan penyedap rasa. Kemudian olahan tersebut dicetak bulat-bulat sebesar telapak tangan orang dewasa, lalu dijemur hingga kering agar bisa digoreng dan dipasarkan.
"Harga satu kerupuk tersebut hanya dijual Rp600 ke pengecer dan pengecer biasanya menjual Rp1.000, sementara jelang Ramadhan harga kebutuhan pokok seperti minyak goreng dan tepung mulai naik," kata dia.
Selain Tata, pedagang kerupuk lainnya Mardi (45) juga mengeluhkan hal yang sama. Kurangnya pembeli akibat pandemi COVID-19.
Dia berharap pandemi COVID-19 tersebut segera berakhir, sehingga kehidupan bisa kembali normal seperti sediakala dan perekonomian kembali pulih.
"Harapan kami semoga pandemi ini segera berakhir, ekonomi segera pulih karena kalau seperti ini terus makan pakai apa anak istri," ucap dia.
Berita Terkait
Bebaskan Jalan Padang-Solok dari Longsoran, Semen Padang Turunkan TRC
Rabu, 8 Mei 2024 5:10 Wib
Pemerintah Kota Solok raih opini WTP delapan kali berturut-turut
Selasa, 7 Mei 2024 20:27 Wib
Pemprov Sumbar cari solusi untuk jalan tembus Pesisir Selatan-Solok
Senin, 6 Mei 2024 19:25 Wib
KAHMI Sumbar nobatkan Bupati Solok sebagai sohibul
Senin, 6 Mei 2024 19:23 Wib
Keluarga besar Kota Solok berkomitmen dukung pembangunan daerah
Senin, 6 Mei 2024 19:22 Wib
Kelompok tani di Solok terima 5,5 ribu ayam KUB dari Pemprov Sumbar
Minggu, 5 Mei 2024 16:47 Wib
Pemkot Solok urus izin operasional RSUD Serambi Madinah
Minggu, 5 Mei 2024 14:28 Wib
Solok Selatan Kabupaten pertama sediakan kendaraan operasional cuci darah
Minggu, 5 Mei 2024 14:23 Wib