Serpihan Sejata Wakapolres Bukittinggi Lukai Warga

id Serpihan Sejata Wakapolres Bukittinggi Lukai Warga

Serpihan Sejata Wakapolres Bukittinggi Lukai Warga

Bukittinggi,(Antara) - Seorang ibu rumah tangga (IRT) berinisial "D" (32) mengalami luka robek pada bagian pelipis sebelah kirinya diduga akibat serpihan peluru dari sejata milik Wakapolres Kota Bukittinggi Arief Budiman, Senin. Kini korban dirawat IGD Rumah Sakit Strok Nasional (RSSN) Kota Bukittinggi. Belum dapat diketahui kondisi korban, karena masih menjalani perawatan intensif pihak rumah sakit setempat. Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 13.00 WIB tersebut dialami korban sewaktu mengendarai sepeda motor dari arah Birugo hendak ke pusat kota. Pada saat melewati kawasan jalan Sudirman, tepatnya di depan Markas Polisi Resor (Mapolres) Kota Bukittinggi yang berada di depan SMA Negeri 2 setempat tiba-tiba korban menjerit. Lantas korban berhenti dari motornya dan terlihat mengeluarkan darah di bagian kepalanya. Warga dan polisi yang melihat kejadian langsung memberi pertolongan dengan melarikannya ke RSSN yang berada di sebelah Mapolres Bukittinggi itu. Kepala Kepolisian Resor (Polres) Kota Bukittinggi AKBP Eko Nugrohadi dalam jumpa persnya menyampaikan luka yang dialami korban tersebut diduga akibat pecahan proyektil peluru. Serpihan peluru mengenai pilipis "D" diduga milik Wakapolres. Pasalnya, pada waktu itu Wakapolres lah yang mengeluarkan suara tembakan dari senjatanya. Dari laporan yang didapatkan di lapangan bahwa Wakapolres mengeluarkan tembakan dari senjatanya untuk membela diri dari serangan "EW", yang merupakan anggota Polres Kota Bukittinggi. "EM" sebelumnya hendak menyerang Wakpolres dengan senjata tajam jenis parang. Sebelum penyerangan tersebut, "EW" sempat marah-marah karena tidak menerima gaji selama empat bulan terakhir. Sebelumnya, "EW" mendatangi bagian keuangan sekitar pukul 11.15 WIB untuk menayakan perihal gaji yang tidak diterimanya itu. Di ruangan keuangan itu, "EW" mengamuk dan sempat memukul Kepala Seksi Keuangan Khairul hingga menyebabkan luka lebam di bagian kepalanya. Setelah memukul Kasi Keuangan, kata dia, "EW" pergi keluar ruangan dan datang kembali sambil membawa parang mencari Kasi Keuangan. "Karena tidak menemukan Kasi Keuangan, "EW" lalu merusak meja dan pintu dengan parang yang dibawanya dan kemudian pergi lagi," kata dia. Saat pergi itu, kata dia, "EW" bertemu dengan Wakapolres dan menantang berkelahi dengan parang yang dibawanya itu. Wakapolres, kata dia, telah memberi tembakan peringatan ke atas namun tak mengiraukannya, malahan marah sambil melempar parangnya ke arah Wakapolres. "Merasa nyawanya terancam Wakapolres langsung menembak pada bagian bawah betis sebelah kanan "EW" hingga tembus. Dari serpihan peluru yang memantul ke aspal di halaman Mapolres itu lah mengenai "D", tepatnya pada bagian pelipis sebelah kirinya namun tidak tembus sampai ke tulang tengkorak, hanya terluka di bagian luar," kata dia. Menurut dia, warga Bangkaweh, Padang Luar, Kabupaten Agam tersebut oleh anggota di pos penjagaan langsung menyelamatkan dan membawanya ke Instalasi Gawat Darurat RSSN untuk menjalani operasi kecil dan dijahit sepanjang 5 cm. Dia menyebutkan, kasusnya masih dalam pemeriksaan dan telah mengamankan "EW". "Saat ini belum dapat dipastikan Wakapolres bersalah dalam kasus tersebut namun barang bukti berupa parang dan dua butir peluru," katanya. Untuk membuktikan kebenaran dari kejadian itu, kata Kapolres, kronologisnya akan diurut kembali dengan memanggil seluruh pihak yang terlibat sehingga jelas peristiwa sebenarnya. Menurut Kapolres, "EW" merupakan anggota yang terbilang pemalas di mana jarang masuk kerja atau tidak ada kontribusinya bagi kepolisian. "EW" kata dia, sebelumnya telah diberikan peringatan lisan mau pun teguran secara tertulis, pembinaan, dipanggil, serta telah tiga kali disidang akibat melalaikan tugas. (*/ham/jno)