Payakumbuh, (ANTARA) - Kepala Cabang Dinas (Kacabdin) Pendidikan Wilayah IV Sumatera Barat Asricun meninjau sejumlah sekolah di wilayah kerjanya untuk memastikan penerapan protokol kesehatan saat pelaksanaan proses belajar mengajar (PBM) tatap muka.
"Dari dua sekolah yang kami pantau langsung, Alhamdulillah kami bangga karena mereka telah patuh dalam melaksanakan protokol kesehatan di sekolah," kata Asricun usai meninjau SMK Negeri 1 Guguak Kabupaten Limapuluh Kota, Selasa.
Ia mengatakan bentuk kepatuhan dari setiap sekolah itu diperlihatkan dengan hampir seluruh kebutuhan dalam menjalani PBM sudah dipenuhi oleh pihak sekolah.
"Mulai dari tempat cuci tangan dan lainnya itu telah disediakan di sekolah. Bangku-bangku sudah disusun sesuai dengan kuota," ujarnya.
Selanjutnya untuk tingkat kepatuhan murid dalam menjalankan protokol kesehatan juga dapat dikatakan baik selama PBM berlangsung.
"Mereka patuh dengan jaga jarak dan penggunaan masker. Meskipun juga ada yang didapati sedang tidak menggunakan masker, namun saat dia minum atau melepas pengap karena sudah lama menggunakan masker," ujarnya.
Selain peninjauan pelaksanaan PBM, pihaknya juga menyalurkan bantuan dari donatur berupa masker, hand sanityzer, vitamin dan alat penyemprotan disinfektan ke SMK Negeri 1 Guguak dan SMA Negeri 1 Guguak.
"Yang bersangkutan memang tidak mau dipublikasi. Meski begitu kami berharap semoga bantuan dari donatur ini dapat bermanfaat bagi sekolah-sekolah yang mendapatkannya dan dapat memutus mata rantai penyebaran COVID-19," katanya.
Sementara itu, Kepala SMK Negeri 1 Guguak Antoni mengatakan sebelum PBM memang seluruh guru telah menjalani tes COVID-19 dan seluruhnya juga dinyatakan negatif COVID-19.
"Di sekolah juga sudah dilengkapi fasilitas untuk protokol kesehatan serta denah-denah atau alur siswa untuk masuk dan keluar dari sekolah, sehingga nantinya siswa tidak berkumpul atau berkerumun," ujarnya.
Ia mengatakan pihaknya juga melibatkan langsung pihak dinas kesehatan dan kepolisian dalam pengawasan pelaksanaan PBM di sekolahnya.
"Semoga saja apa yang kami lakukan ini dapat meminimalisir atau bahkan memutus mata rantai penyebaran COVID-19 dan anak-anak tetap mendapatkan pembelajaran yang berkualitas," kata dia. (*)