Lubukbasung (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam, Sumatra Barat menyatakan Proses Belajar Mengajar (PBM) siswa di daerah itu tetap berlangsung pascaerupsi Gunung Marapi, Minggu (3/12).
"Kegiatan sekolah tetap berlanjut karena saat ini agenda ujian sementara," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Agam Isra di Lubuk Basung, Selasa.
Ia mengatakan, siswa disarankan untuk memakai masker dan tidak melakukan kegiatan di luar kelas.
Ini dalam mengantisipasi siswa terdampak Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), karena abu vulkanik.
"Saya telah menyampaikan kepada kepala sekolah agar siswa memakai masker dan tidak melakukan aktivasi di luar kelas," katanya.
Ia menambahkan, erupsi Gunung Marapi yang terjadi pada Minggu (3/12), tidak mengakibatkan kerusakan pada bangunan SD dan SMP.
Namun atap dan halaman sekolah diselimuti abu dan batu akibat erupsi Gunung Marapi tersebut.
"Atap sekolah dipenuhi abu dan pasir. Termasuk halaman sekolah," katanya.
Ia mengakui, jumlah sekolah terdekat dari Gunung Marapi sebanyak 99 unit dengan rincian SD sebanyak 87 unit dan SMP 12 unit.
Ke 99 unit sekolah itu tersebar di empat kecamatan yakni, Kecamatan Canduang sebanyak 23 unit dengan rincian SD 17 unit dan SMP tiga unit, Sungai Pua 18 unit dengan rincian SD 15 unit dan SMP tiga unit.
Setelah itu, Banuhampu 26 unit dengan rincian SD 24 unit dan SMP dua unit, Ampek Angkek 35 unit dengan rincian SD 31 unit dan SMP empat unit.